PARIS (Waspada): Entrenador Carlo Ancelotti mengaku tidak menyangka, Real Madrid bisa juara Liga Champions 2021/2022 dengan memukul tim terhebat Liverpool pada final di Stade de France, Paris.
“Saya tak menyangka, ini pertandingan yang berat. Kami tertekan pada babak pertama, tetapi pada akhirnya kami pantas memenangkan semua pertandingan yang kami mainkan,” ucap Ancelotti melalui Marca, Minggu (29/5).
“Saya kira kami layak, sebab ini sungguh klub yang fantastis. Skuad kami sangat berkualitas serta memiliki karakter dan mental juara yang kuat,” tambah mantan manajer Everton dan Chelsea tersebut.
Kemenangan di Paris itu, Sabtu (Minggu WIB), sekaligus membuat Ancelotti menjadi pelatih tersukses sepanjang sejarah Piala/Liga Champions. Pria Italia berusia 62 tahun itu satu-saya yang telah memenangi Si Kuping Besar sebanyak empat kali, rinciannya bersama AC Milan pada 2003 dan 2007, serta Madrid pada 2014 dan 2022.
Don Carlo kini unggul satu trofi dari Bob Paisley yang membawa Liverpool merajai Eropa pada 1977, 1978 dan 1981 serta Zinedine Zidane yang memenanginya bersama El Real pada 2016, 2017 dan 2018.
Los Blancos yang cenderung main bertahan, menjuarai Si Kuping Besar untuk ke-14 kalinya setelah Vinicius Junior berhasil membobol gawang The Reds yang dikawal kiper Alisson Becker menit 59.
Thibaut Courtois, kiper Madrid asal Belgia, dinobatkan sebagai pemain terbaik pada final itu setelah berulang kali melakukan penyelamatan gemilang untuk mengamankan gawangnya dari serangan Mohamed Salah cs.
“Saya harus memenangkan final demi karir saya, agar nama saya dihormati. Saya sungguh bahagia dan bangga kepada penampilan tim ini,” jelas Courtois lewat BT Sport.
“Kami telah mengalahkan klub-klub terbaik di dunia, (Manchester) City dan Liverpool yang luar biasa hebat. Liverpool sangat kuat, tetapi kami punya satu peluang gol dan kami mencetaknya,” klaim mantan kiper Chelsea dan Atletico Madrid tersebut.
Si Merah sangat mendominasi permainan dan serangan. Tim asuhan Jurgen Klopp itu beberapa kali membuat peluang gol yang selalu berhasil digagalkan Courtois serta kuartet bek Dani Carvajal, Ferland Mendy, David Alaba dan Eder Militao.
Menurut Vinicius, timnya terbiasa memenangkan banyak hal bahkan dalam kondisi tertekan. “Ini kemenangan Liga Champions pertama saya dan saya sangat senang. Saya ingin menang lebih banyak lagi dan menulis ulang buku sejarah klub ini,” beber bomber asal Brazil itu.
“Anda tidak bisa mengungkapkan ini dengan kata-kata. Sekarang saatnya untuk merayakan dan kami benar-benar menikmatinya,” jelas Viniciuis.
Menurut Presiden Madrid Florentino Perez, sukses ini membuat klubnya sama sekali tidak lagi memikirkan Kylian Mbappe yang batal bergabung karena memilih bertahan di Paris Saint-Germain.
“Real Madrid akan selalu terus bekerja untuk mempunyai pemain-pemain terbaik, tapi hari ini Mbappe sudah dilupakan. Madrid telah mengalami musim yang sempurna dan masalah itu telah terlupakan,” tegas Perez.
Kado Los Blancos bahkan kian lengkap, karena gelandang senior Luka Modric dan Toni Kroos telah mengonfirmasi akan bertahan di Santiago Bernabeu.
Hanya bek veteran Marcelo Vieira saja yang mengatakan akan menuntaskan pengabdiannya pasca memenangkan 25 tahun selama membela Madrid.
“Ini adalah momen aneh di kepala saya. Saya telah memenangkan Liga Champions lima kali dan tidak akan pernah berpikir bahwa saya akan mencapai itu,” beber bek asal Brazil tersebut.
“Kami semua berkeringat, berlari dan bertarung dengan tim ini. Kini saatnya untuk para pemain muda yang baru saja memainkan final pertama mereka dan sudah sangat matang,” pungkas Marcelo. (m08/mrc/bts)