MEDAN (Waspada): Ketua Umum KONI Sumatera Utara John Ismadi Lubis menegaskan, pihaknya sudah menjaring 208 atlet elit untuk masuk program Pelatda PON (Pekan Olahraga Nasional) 2024.
“Sudah ada 208 atlet hasil dari kejuaraan nasional sepanjang tahun 2022 ini dan kejuaraan internasional seperti SEA Games,” jelas John Lubis dalam rapat pleno pengurus KONI Sumut di Sekretariat Jln Willem Iskandar II, Medan, Kamis (22/12) sore.
“Tapi kita akan memilahnya lagi untuk mengetahui pasti di posisi berapa atlet kita itu secara nasional. Karena ada beberapa kejurnas yang tidak diikuti semua atlet terbaiknya, terutama dari Jawa Timur atau Jawa Barat,” tambahnya.
Didampingi Wakil Ketua Umum I Prof Dr Agung Sunarno MPd, Waketum II H Sakiruddin dan Sekretaris Muchrid Nasution, John Lubis mengatakan KONI Sumut nantinya akan membagi atlet elit itu dalam dua kategori.
“Kategori pertama Super Prioritas dengan prestasi medali emas kejurnas dan minimal medali perak SEA Games. Kategori kedua Prioritas bagi peraih medali perak/perunggu kejurnas atau yang masuk Seleksi Nasional,” ujarnya lagi.
Lapisan ketiga dari atlet Pelatda tersebut adalah yang belum mendapat medali pada Kejurnas, tetapi lolos berdasarkan hasil Porprovsu, Kejurda dan Selekda yang digelar masing-masing Pengprov Olahraga sepanjang tahun 2022.
KONI Sumut menargetkan jumlahnya mencapai 1.000 atlet pada tahun 2023 mendatang. “Khusus cabor bela diri, minimal peringkat 4 nasional, sedangkan cabor terukur peringkat 3 nasional,” tegas John Lubis.
Terkait atlet elit, pihaknya menargetkan 250 atlet pada 2023 tetap dengan menerapkan sistem degradasi dan promosi.
“Harapan kita ada 100 atlet Super Prioritas training camp di luar negeri selama 6 bulan pada 2024. Kalau 50 persen saja dari mereka menghasilkan emas, berarti kita sudah punya 50 medali emas,” harap John Lubis.
“Juga ada 150 atlet Prioritas training camp di Asia Tenggara atau di dalam negeri dengan dititipkan melalui Pelatnas. Kalau 20 persen saja menjadi emas, maka kita mendapatkan 30 emas dari sini,” katanya menambahkan.
Menurut Dr Basyaruddin ‘Baday’ Daulay MKes, atlet elit ini mestinya diperlakukan berbeda dengan atlet-atlet lainnya yang tergabung dalam program Pelatda PON XXI Aceh-Sumut 2024.
“Tahun 2022 pembinaan intensif tahap kesatu dengan banyak konsolidasi. Tahun 2023 perlakuannya harus berbeda, khususnya buat 208 atlet elit kita,” saran mantan Dekan Fakultas Ilmu Keguruan (FIK) Unimed tersebut.
“Mulai dari pola latihan, uang saku, suplemen, try out dan sebagainya, 208 atlet itu benar-benar harus menjadi skala prioritas,” pungkas Baday. (m08)