KONI Sumut Ingin Segera Transfer Bonus Medali PON

  • Bagikan
KONI Sumut Ingin Segera Transfer Bonus Medali PON

Waspada/Johny Ramadhan Silalahi
WAKIL Ketua Umum I KONI Sumut Prof Dr Agung Sunarno beserta Sekum Muchrid ‘Coki’ Nasutiion dan Wabendum TP Sihombing, foto bersama perwakilan pelatih dan atlet peraih medali PON XXI Aceh-Sumut 2024, Jumat (21/3).

MEDAN (Waspada): Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara ingin segera mentransfer dana bonus dari Pemprovsu kepada para atlet dan pelatih peraih medali pada PON XXI Aceh-Sumut 2024.

“Kalau bisa sebelum lebaran sudah ditransfer lah ke masing-masing rekening atlet dan pelatih berprestasi. Itu bentuk tanggung jawab kami sebagai pembina,” papar Wakil Ketua Umum I KONI Sumut Prof Dr Agung Sunarno MPd, Jumat (21/3).

Dia menyatakan demikian di Aula KONI Sumut, Jln Willem Iskandar II, ketika menerima silaturahmi perwakilan atlet dan pelatih peraih medali PON 2024 untuk membahas nilai nominal tali asih yang akan mereka terima. Mereka keberatan karena ada pemotongan dan pajak, sehingga nilainya lebih kecil dari bonus PON XX Papua 2021.

“Yang pasti hati kami bersama kalian semua, karena kalian anak-anak kami. Bagaimana supaya kalian tidak kena pajak ataupun kalau kena bisa sekecil mungkin, itu terus kami otak-atik dan merinci caranya,” beber Prof Agung.

“Tapi refocusing dan efisiensi anggaran memang tidak bisa dihindari, bahkan oleh semua provinsi. Jadi kita tetap berterimakasih kepada Pemprovsu dan Disporasu yang tetap mengapresiasi perjuangan kalian semua,” tambahnya.

Prof Agung menerima para atlet dan pelatih berprestasi itu bersama Sekretaris Umum KONI Sumut Muchrid ‘Coki’ Nasution, Wabendum TP Sihombing, Kabid Humas SR Hamonangan Panggabean, Wakabid Johny Ramadhan Silalahi dan Pujianto.

“Hampir setiap hari kami berjuang dan kemarin sore pun ketemu lagi dengan Kadispora Sumut untuk membahas masala ini. Tapi kami juga punya keterbatasan,” tutur Guru Besar Unimed tersebut.

“Tidak ada yang ditutup-tutupi di sini, semuanya terbuka dan begitulah cara kami membina. Tidak mungkin KONI Sumut berbuat tidak adil terhadap atlet dan pelatih sebagai anak binaan,” tegas Prof Agung.

Sebelumnya Zulkifli Lubis dari Cabor Muaythai mengungkapkan ada mendapat kabar soal pemotongan bonus pelatih dan pajak untuk bonus atlet.

“Kami berharap janji Pj Gubsu kepada pelatih dan atlet soal kenaikan bonus dibanding PON Papua sebesar Rp250 juta untuk bagi atlet peraih medali emas. Tak masalah kenaikannya Rp10 juta, 5 juta atau bahkan 2 juta. Apalagi sekarang ada pemotongan pajak, berarti makin di bawah,” jelasnya.

“Pada PON Papua, pelatih mendapat bonus Rp100 juta untuk satu emas, perak 50 juta dan perunggu 25 juta. Sekarang malah emas cuma Rp50 juta, perak 25 juta dan perunggu 15 juta. Padahal kami sudah memenuhi janji membawa Sumut masuk lima besar dan bahkan peringkat empat,” tambah Zulkifli.

Herianto dari Cabor Wushu menambahkan bahwa bonus pelatih penurunannya memang sangat signifikan.

Sedangkan Sadarmawati Icen dari Cabor Kickboxing mengatakan datang ke KONI sebagai orangtua cabor. “Setelah mendapat penjelasan, ternyata KONI dan Pengprov tetap sejalan,” ucapnya.

“Selama tiga tahun masuk program Pelatdas untuk mengikuti PON 2024, pengorbanan atlet sebenarnya luar biasa. Bahkan ada yang berhenti kerja dan kuliah. Sekarang kami memperjuangkan hak setelah berjuang untuk Sumatera Utara,” klaim Icen.

Wabendum TP Sihombing setelah telponan dengan Ketum KONI Sumut John Ismadi Lubis yang sedang di Phakpak Barat untuk melantik pengurus KONI setempat, mengaku dia dan timnya yang menyusun rincian pembagian bonus tersebut.

“Mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban, saya dan tim yang menyusunnya. KONI Sumut tidak pernah menyerahkan uang tunai, semuanya melalui transfer,” tegasnya.

“KONI dalam usulannya meminta anggaran bonus sebesar Rp78 miliar dengan rincian medali emas Rp300 juta dan seterusnya pada tanggal 10 Oktober 2024 kepada Pj Gubsu (Dr Agus Fatoni-red),” kenang Sihombing.

Namun dalam perkembangan dan beberapa diskusi dengan Dispora Sumut, menurutnya, menjadi Rp56 miliar disertai pemotongan PPH. Bonus emas menjadi Rp250 juta. Ada rumus seperti medali emas tunggal, emas ganda, emas trio dan emas beregu. Kepada pelatih pun demikian, medalinya di akumulasi seperti halnya bonus PON XX Papua 2024.

“Di sini saya juga meminta jangan pakai istilah pemotongan pajak. Tapi pajak ditanggung penerima, bukan lagi oleh pemberi seperti pada PON Papua,” saran Sihombing.

“Mengenai kenaikan, KONI sangat setuju dan akan membicarakan lagi dengan Kadispora. Saya yakin Kadispora juga akan memperjuangkan, karena dia orang olahraga dan bahkan ayahnya juga orang olahraga,” katanya lagi.

“Tapi sepakat lah kita bonus sudah diterima atlet dan pelatih sebelum lebaran. Jangan sampai nanti lebaran atlet dan pelatih berprestasi sampai terimbas lah, itu kami pikirkan juga dan banyak lagi pertimbangannya,” pungkas Sihombing. (m08)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

KONI Sumut Ingin Segera Transfer Bonus Medali PON

KONI Sumut Ingin Segera Transfer Bonus Medali PON

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *