BANDA ACEH (Waspada): Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh memberi pandangan baru terkait pelaksanaan agenda nasional PON XXI di Aceh pada September 2024 mendatang.
Ketua Umum KONI Aceh, H. Kamaruddin Abubakar, mengatakan, target sukses prestasi tuan rumah (Aceh) terancam mengingat pembinaan terhadap atlet dari semua cabang olahraga yang dilaksanakan melalui Pelatda (Pemusatan Latihan Daerah) PON XXI sudah terhenti pelaksanaannya.
Hal ini, kata dia, disebabkan tak tersedianya anggaran yang dialokasikan Pemerintah Aceh kepada KONI Aceh.“Kondisi ini dapat dipastikan akan berdampak terhadap anjloknya prestasi Aceh dalam PON XXI,” kata pria yang akrab disapa Abu Razak ini dalam konferensi pers di Banda Aceh, Kamis (28/9).
Dikatakan, ada kemungkinan prestasi yang sudah diukir atlet Aceh pada PON XX di Papua yang berhasil membawa Aceh berada pada peringkat 12 besar akan turun drastis. “Bisa-bisa dengan kondisi ini bisa membawa posisi Aceh pada urutan terakhir. Namun itu tak kita harapkan,” ujarnya.
Abu Razak mengatakan, apabila kondisi ini terjadi, maka cukup disayangkan karena disaat yang sama Provinsi Aceh yang bertindak sebagai tuan rumah pelaksanaan PON itu sendiri, malah prestasi atletnya anjlok.
Menyinggung persiapan PON, Abu Razak menilai, Pemerintah Aceh sejauh ini belum melakukan langkah-langkah kongkrit persiapan sebagai tuan rumah, baik dari segi kejelasan anggaran, kesiapan panitia daerah, pembangunan infrastruktur venue cabang olah raga yang akan dipertandingkan di Aceh maupun dari segi promosi pelaksanaan acara.
“Padahal pelaksanaan PON XXI hanya tinggal hitungan bulan. Dan ketidaksiapan ini juga akan mencoreng nama baik Aceh baik sebagai tuan rumah maupun sebagai peserta PON itu sendiri,” ujarnya
Menurut Abu Razak, pelaksanaan PON XXI di Aceh sepatutnya bisa menjadi rahmat bagi masyarakat olahraga di Aceh karena dengan even nasional ini di Aceh akan terbangun seluruh venue cabang olah raga berstandar nasional yang dibiayai dari sumber dana APBN, sebagaimana PON XX di Papua dan provinsi-provinsi yang sudah pernah menjadi tuan rumah.
Ia juga mengingatkan, bahwa PON XXI di Aceh-Sumut merupakan salah satu dari program Nasional. Even tersebut juga menjadi perpisahan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia.
“Dalam situasi ini, kita masyarakat Aceh akan menuai malu secara nasional, bila kondisi ini tidak segera diatasi dengan baik oleh Pj. Gubernur Aceh sebagai Ketua PB PON XXI Wilayah Aceh,” tutur Abu Razak yang diikut didampingi Faisal Saifuddin, salah seorang pengurus KONI. (b04)