PARIS (Waspada): Manajer Jergen Klopp (foto tengah) mengaku normal saja Liverpool yang sangat dominan pada akhirnya kalah 0-1 dari raksasa Real Madrid pada laga final Liga Champions 2021/2022.
“Bukan hal yang luar biasa, ini cuma hasil pertandingan sepakbola yang normal. Kami melepaskan total tembakan dan tembakan tepat sasaran yang lebih banyak,” kata Klopp di laman resmi UEFA, Minggu (29/5).
“Tetapi statistik yang paling menentukan sudah jelas berada di pihak Madrid. Mereka mencetak gol dan kami tidak, itu penjelasan termudah dalam dunia sepak bola. Memang menyakitkan, tapi sudah tentu kami menghormatinya,” papar pelatih asal Jerman tersebut.
Dalam laga final ke-17 Madrid di Piala/Liga Champions itu, Sabtu (Minggu WIB), Luka Modric dan kawan-kawan tampil lebih inferior ketimbang Si Merah di Stade der France, Paris.
Los Blancos harus mengandalkan kiper Thibaut Courtois yang mati-matian berjibaku menjaga gawangnya dari teror trisula Liverpool Mohamed Salah, Sadio Mane dan Luis Diaz.
Dalam suatu serangan balik menit 44, Madrid sempat mengira telah mencetak gol. Benzema menyarangkan gol dari jarak dekat menyusul kemelut di muka gawang Liverpool. Tetapi hakim garis menyatakan Benzema offside yang kemudian diperkuat oleh tinjauan VAR.
Babak pertama berakhir tanpa gol dan The Reds kembali tampil dominan pada babak kedua. Tetapi gawang Marseyside Merah yang dikawal kiper Alisson Becker kebobolan menit 59 lewat tembakan Vinicius Junior.
“Masalahnya adalah manakala Anda bertanding melawan Real Madrid dan mereka bermain sedalam itu, ancaman serangan balik mereka sangatlah besar,” ratap Klopp.
“Saya melihat kami melakukan banyak hal bagus, tetapi tidak cukup. Kami harus mengakuinya,, Real Madrid sangat berpengalaman,” puji mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut.
Setelah kebobolan gol Vinicius, Merah kian bernafsu menyerang ke benteng pertahanan tim asuhan Carlo Ancelotti. Namun semua serangan Jordan Henderson cs berhasil digagalkan oleh penampilan gemilang kiper Thibaut Courtois dan barisan belakang Madrid.
“Ketika penjaga gawang menjadi pemain terbaik, maka itu artinya, ada yang salah pada tim lain. Courtois melakukan tiga penyelamatan luar biasa,” sanjung Klopp. (m08/uefa/espn)