BANDA ACEH (Waspada): Kejaksaan Negeri (Kejari) Banda Aceh menahan M Zaini Yusuf terkait dugaan tindak pidana korupsi penyelewengan dana pelaksanaan event sepakbola internasional bertajuk Aceh World Solidarity Cup 2017.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Banda Aceh, Muharizal kepada wartawan, Senin (19/9), mengatakan tersangka M Zaini Yusuf mulai dilakukan penahanan sejak hari ini hingga 20 hari ke depan di Rutan Kajhu Aceh Besar.
“Bertempat di Kejari Banda Aceh pada pukul 12.00 WIB, tersangka MZ dilakukan penahanan pada hari ini hingga 20 hari ke depan di Rutan Kajhu Aceh Besar dalam dugaan tindak pidana korupsi penyelewengan dana pelaksanaan event sepakbola internasional bertajuk Aceh World Solidarity Cup tahun 2017,” katanya.
Zaini Yusuf yang merupakan adik kandung mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf itu ditetapkan sebagai tersangka karena diduga secara bersama-sama turut menikmati uang/dana penyimpangan anggaran AWSC 2017 sebesar Rp730 juta sesuai fakta penyidikan dan persidangan dalam perkara terdakwa Moh Sa’adan dan Simon Batara Siahaan.
Pria yang akrab disapa Bang M tercatat sebagai pembina Aceh World Solidarity Cup (AWSC) atau Tsunami Cup 2017. Berdasarkan fakta penyidikan kegiatan AWSC itu terselenggara dengan dana bersumber dari APBA perubahan 2017 pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh sebesar Rp3,8 miliar lebih.
Kemudian, juga ada penerimaan langsung oleh panitia pelaksana (Panpel) dari sponsorship, sumbangan pihak ketiga lainnya yang sah dan tidak mengikat, serta penjualan tiket sebesar Rp5,4 miliar.
Akibat dugaan penyelewengan tersebut telah terjadi kerugian negara senilai Rp2,8 miliar berdasarkan laporan audit BPKP Perwakilan Aceh. Dalam kasus ini Kejari Banda Aceh menjerat tersangka dalam dengan Pasal 2 Ayat (1) Jo Pasal 3 Jo Pasal 18 JO Pasal 8 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Perubahan UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) KUHP.
Untuk informasi, Aceh World Solidarity Cup adalah turnamen sepakbola bertaraf internasional yang diselenggarakan pemerintah Aceh. Ada empat tim yang ikut ambil bagian; Mongolia, Brunei Darusalam, Krigystan dan Timnas Indonesia besutan Luis Milla. (b04/C)