Kecewa PSSI Aceh Tak Gelar Soeratin U-15

  • Bagikan

BANDA ACEH (Waspada): Ketika daerah lain berlomba-lomba menggelar kompetisi Piala Soeratin berbagai level usia, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Aceh malah terkesan mengabaikannya. Asprov cuma menggelar kategori U-17 saja.

Saat ini, PSSI Aceh segera menggelar partai semifinal Piala Soeratin U-17 di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Jumat (21/1). Pertandingan digelar sejak pukul 15.00 WIB. Adapun tim yang lolos semfinal adalah Persip Pase, Tajura Aceh FC, Kuta Pase FC dan Persada Abdya.

Dari informasi yang diterima Waspada, Rabu (19/1), technical meeting akan dilangsungkan satu hari sebelum kick-oof. Sedangkan partai semifinal pertama akan mempertemukan Persip Pase versus Persada. Selanjutnya semifinal kedua yang berlangsung pada Sabtu (22/1) akan unjuk kekuatan Kuta Pase vs Tajura Aceh FC.

Partai semifinal ini sedikit memunculkan polemik. Pasalnya, kontestan Soeratin U-17, Kuala Nanggroe FC melayangkan protes ke PSSI Pusat. Tim asal Banda Aceh ini melayangkan keberatan karena Persip Pase melanggar regulasi. Mereka menurunkan pemain yang sudah terdaftar di Liga 3 Aceh 2021.

“Sesuai regulasi PSSI BAB IV Pemain dan Offisial, pasal 29 poin (e). Di sana disebutkan, pemain yang berpartisipasi tidak terdaftar sebagai pemain klub-klub yang berpartisipasi di Liga 1 U-20, Elite Pro Academy U-19, Elite Pro Academy U-16, Liga 3 dan Piala Soeratin U-15,” tulis Manajer Kuala Nanggroe Sujatmika yang bertanggal 14 Januari.

Menurut data yang dipunyai manajemen Kuala Nanggroe FC, Persip Pase melanggar regulasi kerana menurunkan Fadlan yang berposisi sebagai kiper pada laga Piala Soeratin U-17 Zona Aceh Grup A pada 14 Januari lalu antara Kuala Nanggroe versus Persip Pase.

“Persip Pasee tidak melaksanakan regulasi PSSI yang telah di tentukan. Klub Persip Pase Aceh Utara telah mendaftarkan dan telah menurunkan pemain tersebut sebagai starting XI dalam pertandingan melawan Kuala Nanggroe FC. Sesuai regulasi pemain yang telah bermain atau Terdaftar di Liga 3 tahun yang sama tidak boleh bermain,” sebut dia.

Dikatakan, Fadlan sendiri sudah pernah membela PSGL Gayo Lues di Liga 3 2021. Bahkan, dia masuk dalam daftar susunan pemain saat PSGL menghadapi Persidi Idi di babak 16 Besar yang berlangsung di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh.

Pelatih KNFC juga menyayangkan hal tersebut. Bahkan, hingga kini pihaknya masih menunggu jawaban dari PSSI. “Kita berharap regulasi yang sudah dibuat itu ditegakkan. Dan klub yang melakukan pelanggaran dikenakan sanksi sesuai aturan,” sebutnya.

Seorang instruktur sepakbola Teuku Ade Ferdian menyayangkan sikap Asprov PSSI Aceh yang menutup mata dalam pembinaan. “Padahal di daerah cukup banyak SSB melakukan pembinaan. Tapi Piala Soeratin U-15 yang banyak pemainnya malah tidak digelar. Yang difokuskan hanya U-17 saja,” sebut dia.

Sekretaris Asprov PSSI Aceh, Nazaruddin ketika dihubungi terpisah berdalih mereka tidak menggelar U-15 karena kepepet. “Yang kita gelar U-17 karena tidak cukup waktu, makanya tahun ini tak kita gelar U-15,” ujar dia.

            Sejumlah pelatih SSB di Banda Aceh juga kecewa. Kabarnya, Piala Soeratin U-13 juga terancam tak digelar karena ketiadaan peserta. “Akibat jadwal tidak jelas. Kita tak tahu kelanjutannya. Kami juga sudah tak jadi ikut,” tutur seorang pelatih kepada Waspada. (b04/C)

  • Bagikan