MEDAN (Waspada): Pengrus Provinsi Federasi Olahraga Kabaddi Seluruh Indonesia (Pengprov FOKSI) Sumut ingin debut manis di ajang PON. Seperti diketahui, PON XXI Aceh-Sumut 2024 menjadi kali pertama cabor kabaddi dipertandingkan secara resmi.
Ketua Umum Pengprov FOKSI Sumut, Dicky Hendrawan didampingi Pelatih Teknik Pelatda Julmi Akmal mengatakan pihaknya ingin mengawali penampilan di PON dengan target meraih satu medali emas dan satu perak.
“Cabor asal India ini baru pertama kali dipertandingkan di PON 2024, sehingga peta persaingan masih merata untuk setiap daerah,” ujar Dicky di Posko Publikasi PON XXI Aceh-Sumut 2024 Wilayah Sumut di Kantor Disporasu, Rabu (9/8).
Terlebih, lanjut Dicky, saat eksibisi di PON XX Papua 2021, ada 8 nomor yang dipertandingkan antara lain National Kabaddi putra-putri, Seven for Five putra-putri, Super Five putra-putri, dan Tristas putra-putri.
“Namun untuk PON 2024 nanti hanya 4 nomor dipertandingkan yakni National Kabaddi putra-putri dan Seven for Five putra-putri. Saat eksibisi PON Papua kita belum meraih medali karena kepengurusan belum terbentuk. Kami baru terbentuk 2022 lalu,” ujar Dicky.
“Karena kami juga sudah lihat peta persaingan, dari itu soal target kami optimis bisa mencuri satu emas di nomor Seven for Five putri dan selebihnya satu perak (di nomor lainnya),” sambungnya.
Soal peta persaingan di PON 2024, lanjut Dicky, persaingan datang dari berbagai provinsi di Indonesia seperti Kalimantan Timur (Kaltim), Bali, dan Jawa Tengah (Jateng).
“Saat eksibisi di (PON) Papua lalu yang kuat itu dari Lampung karena mereka juara umum. Namun karena ada peralihan pengurus di Lampung dan mereka ada permasalahan (bergeser peta persaingan),” bebernya.
Dicky menambahkan, saat ini atlet Pelatda kabaddi Sumut berjumlah 12 atlet putra dengan dilatih dua pelatih. Namun karena target satu emas dari kategori putri, atlet-atlet putri Pelatda belum terbentuk. Ini karena calon atlet Pelatda putri gagal lolos tes fisik KONI Sumut dikarenakan cedera.
“Saat Kejurda kemarin atlet-atlet putri yang lolos seleksi untuk Pelatda mengalami cedera. Karena jarak antara Kejurda dan tes fisik kemarin berdekatan sehingga mereka gak lolos. Namun mereka akan kembali tes fisik ulang pada September. Sama seperti putra, untuk putri juga 12 atlet,” ungkapnya.
“Untuk mencapai target itu, kita bermohon ke KONI Sumut untuk try-out di Jateng atau Bali. Pasca try-out Desember nanti itu bagaimana hasilnya, kami berencana merekrut langsung pelatih dari India,” harapnya.
“Bahkan seandainya nomor pertandingan di PON 2024 nanti ditambah, tentu kami akan kembali mengusulkan untuk penambahan atlet Pelatda lagi. Sayang berstatus tuan rumah (wild card) tak kita manfaatkan sebaik-baiknya,” sambung Dicky.
Lebih lanjut Dicky mengatakan, cabor kabaddi di PON 2024 akan dipertandingkan di Sumut. Meski kepengurusan Kabaddi Sumut baru terbentuk pada 2022, pihaknya sudah memiliki 32 pelatih berlisensi nasional, 30 wasit lisensi nasional dan memiliki 10 Pengcab.
“Kemungkinan yang akan bertugas 42 wasit di PON 2024 dan diantaranya ada 20 wasit dari Sumut. Kemarin Ketum KONI Sumut minta 30 wasit dari Sumut, tapi kami belum bisa memastikannya karena belum ada regulasi tetap dari pusat,” sebutnya.
Pelatih teknik Pelatda Kabaddi Sumut, Julmi Akmal menambahkan atlet-atlet Pelatda Kabaddi Sumut baru terbentuk Agustus ini dan saat ini rutin berlatih di STOK Bina Guna.
“Hampir para atlet berlatih. Namun pastinya kami ada kendala sarana latihan seperti matras. Dari itu kami mohon kendala sarana ini dapat cepat diatasi,” tutup Julmi. (m18)