TOBA (Waspada): Pasar tradisional yang berlangsung setiap hari Jumat di Kota Balige ternyata sangat mempengaruhi persiapan dan pelaksanaan cabor ski air di Danau Toba, karena posisi pasar yang berada tepat di depan pelabuhan Mulia Raja Napitupulu dan berdekatan dengan tempat dilaksanakannya PON XXI Cabor ski air di Venue F1H2O Balige maka PB PON memutuskan untuk mengosongkan pertandingan, Jumat (13/9).
Hal ini disampaikan langsung Homologator Judge Ski Air PON XXI, Nigel Philip Rex pada sesi wawancara di Media Center Ski Air Balige, Kamis (12/9/2024).
“Untuk Jumat, panitia memutuskan untuk meniadakan pertandingan. Pasar tradisional yang berlangsung akan mengganggu berjalannya pertandingan karena besarnya gelombang air akibat goncangan kapal yang melintas di perairan Danau Toba. Hal ini tentu mempengaruhi lintasan dan keadaan gelombang air di venue,” ujar Nigel.
Nigel mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi venue, bukan hanya kapal yang melintas yang mengganggu tapi pihaknya juga harus mensetting ulang jika ada ombak yang terlalu besar dan menggeser salah satu sudut.
“Jadi perbaikan lapangan itu terus-menerus kami perhatikan,” imbuhnya.
Pada saat jadwal kosong, panitia mengharapkan tim bisa memanfaatkan waktu untuk latihan mandiri baik di darat maupun di air.
“Jika ada kemungkinan kita tidak ada kegiatan di dalam air, dari masing-masing daerah mereka akan melakukan kegiatan sendiri-sendiri,” imbuh Nigel.
Kendala di lapangan seperti eceng gondok, diakuinya tidak akan mempengaruhi jalannya pertandingan cabor ski air di Danau Toba. Panitia sebelumnya telah memperkirakan kendala lapangan seperti perubahan cuaca, angin kencang dan hujan deras yang turun tiba-tiba di Danau Toba sehingga jadwal pelaksanaan cabor ski air diberikan waktu lebih lama yakni 10 hari.
“Biasanya kalau di Jakarta yang semua fasilitasnya lengkap seluruh nomor bisa kita selesaikan selama 6 hari. Jadi kita memang dari awal sudah memprediksi adanya beberapa kendala ini,” terangnya.
Selain faktor alam, overlay satu unit speedboat juga menambah panjang kendala ski air di Danau Toba. Pasalnya, hingga kini hanya tersedia satu unit speed boat yang digunakan panitia di lapangan dan kondisi fisiknya sudah tidak layak digunakan untuk pertandingan ski air nomor jumping dan lainnya.
“Speedboat yang ada saat ini juga tidak memenuhi standard kebutuhan untuk melanjutkan pertandingan seperti nomor jumping . Jadi sampai hari ini kita masih menunggu kedatangan speed boat yang telah dijanjikan panitia, kabarnya sih sudah sampai di Medan,” imbuhnya. (rg)