MEDAN (Waspada): Pengprov Indonesia Pickleball Federation (IPF) Sumatera Utara ingin mengejar ketertinggalan dari daerah lain dengan cara mengirimkan lima calon wasit untuk mengikuti penataran tingkat nasional di Jakarta.
Demikian dikatakan Ketua IPF Sumut H Azmi Yuli Sitorus SH MSP melalui Ketua Harian Drs Basyaruddin Daulay MKes di toko kue Uti Cakery, Gedung PWI Sumut, Jln Adinegoro No. 4 Medan, Jumat (18/3).
“Kita sadar banyak tertinggal dibanding Kalimantan Timur, Jawa Timur, Jawa Barat dan beberapa daerah lainnya. Untuk itu kita akan mengirimkan lima wasit ikut penataran nasional di Jakarta pada 22-27 Maret 2022,” jelas Basyaruddin.
“Kuota peserta sebenarnya dua orang untuk setiap provinsi. Tetapi sesuai moto pickleball adalah “Easy and Fan” yang artinya mudah dan menyenangkan, maka kami meminta PB (Pengurus Besar) supaya menerapkan itu kepada kita,” tambahnya.
Pickleball menurut mantan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unimed itu merupakan cabang olahraga yang sangat menarik karena mengkombinasikan permainan bulutangkis, tenis meja, tenis lapangan dan bahkan sepaktakraw.
“Karenanya kita optimis pickleball yang berasal dari Amerika Serikat ini bakal cepat berkembang. Permainannya mudah, gembira dan atraktif dengan nomor pertandingan dan sistem perhitungan poinnya hampir sama seperti bulutangkis,” papar pria yang akrab disapa Baday itu.
Dia pun berharap kelima wasit yang akan dikirim IPF Sumut dengan biaya mandiri tersebut, bisa menjadi motor pengembangan pickleball di Sumatera Utara.
Baday yang juga menjabat Kabid Organisasi PB-IPF menambahkan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia di Jakarta, Oktober mendatang.
“Dari kelima wasit yang kita kirim ini, kita harapkan minimal satu terlibat menjadi wasit pada kejuaraan dunia tersebut,” harapnya.
Suyono SPd MOR dan Drs Haryatno, dua dari lima calon wasit dimaksud yang ikut mendampingi Baday bersama Kepala SMAN 2 Tanjung Morawa Supini MPd, menyatakan harapan mereka sama dengan Pengprov IPF Sumut.
“Motivasi dan semangat kami sangat besar untuk mengikutinya, sehingga kita siap dengan biaya mandiri. Semoga beberapa di antara kami bisa memenuhi harapan Pengprov IPF untuk menjadi wasit level nasional,” ucap Suyono.
Semangat yang sama juga dimiliki Supini, sehingga bersedia membangun lapangan standar nasional di kawasan SMAN 2 Tanjung Morawa sebagai satu-satunya lapangan pickleball permanen di Sumut.
“Saya sangat tertarik dengan olahraga ini dan telah menjadikannya sebagai salah satu materi ektra kulikuler di sekolah kami. Saya juga melihat mulai ada bibit atlet yang berbakat muncul dari sekolah kami,” klaim Supini. (m08)