SURABAYA (Waspada): Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengaku percaya diri dapat kembali membawa timnya ke final Piala AFF U-19 untuk kedua kalinya, setelah edisi 2013 di Sidoarjo. Saat itu, ia mengantarkan generasi Evan Dimas cs tampil sebagai juara.
Pada ajang yang sekarang bernama ASEAN U-19 Boys Championship 2024 ini, Indonesia akan menghadapi Malaysia pada laga semifinal, Sabtu (27/7) pukul 19.30 WIB di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Indra merasa percaya diri membawa Indonesia ke final Piala AFF U-19 untuk kedua kalinya karena persiapan timnya sejauh ini baik dan semua pemain dalam kondisi siap tempur.
Terlebih, Indonesia juga melaju ke semifinal Piala AFF U-19 tahun ini dengan catatan memuaskan, tiga kemenangan dari tiga laga, mencetak 14 gol dan hanya kebobolan dua gol.
“Mengenai persiapan Timnas Indonesia U-19 pada hari ini cukup baik dan kita sudah melakukan persiapan untuk semifinal ini dari mulai dua hari yang lalu setelah selesai babak grup. Semua pemain dalam keadaan fit,” kata Indra pada sesi jumpa pers di Surabaya, Jumat (26/7).
“Untuk saya pribadi, ini adalah semifinal kedua saya di Jawa Timur, di mana semifinal pertama saya di tahun 2013 dan ini adalah semifinal kedua. Mudah-mudahan, Allah izinkan kita melaju ke babak selanjutnya,” tambahnya.
“Saya berharap untuk masyarakat hadir ke stadion menyaksikan pertandingan. Saya pikir besok pertandingan berjalan menarik,” lanjutnya.
Indonesia memiliki keuntungan menjelang menghadapi Malaysia karena memiliki waktu istirahat cukup banyak dari laga terakhir ketika menang 6-2 atas Timor Leste, Selasa (23/7).
Banyaknya waktu istirahat ini, kata dia, sangat ia manfaatkan untuk mempersiapkan tim menjelang semifinal, termasuk kemungkinan laga yang bisa saja ditentukan melalui penalti.
“Ya menguntungkan karena kita banyak waktu untuk melakukan persiapan. Termasuk, semua persiapan, ada penalti dan sebagainya. Dan, hari ini juga kita ada latihan terakhir sebelum besok pertandingan. Insya Allah semua berjalan dengan baik dan sesuai,” jelasnya.
Sementara itu, Pelatih Malaysia Juan Torres Garrido mengatakan sebaliknya karena ia hanya memiliki jeda istirahat satu hari setelah terakhir kali berlaga melawan Thailand yang berakhir dengan skor 1-1 pada Kamis (25/7).
“Persiapan kami sulit karena hanya punya satu waktu istirahat setelah pertandingan terakhir. Kami memulihkan diri sampai para pemain saya siap,” kata Garrido.
“Sejujurnya itu kerugian besar buat kita. Karena mereka (Indonesia) punya lebih dari 24 jam istirahat ekstra daripada kami. Sebuah keuntungan besar bagi mereka. Tetapi itu adalah turnamen, kami harus menyesuaikan kondisi,” ujar Garrido.
Terkait kekuatan Indonesia, Garrido mengaku timnya tidak akan fokus ke satu pemain. Pelatih asal Spanyol itu menganggap Indonesia memiliki banyak pemain berbahaya.
“Saya akan mewaspadai pemain mana pun karena saya pikir mereka memiliki skuad yang sangat bagus dan persiapan yang baik. Lawan yang sangat bagus,” kata Garrido.
Hadir sebagai tim juara bertahan Piala AFF U-19, Manajer Timnas Malaysia U-19 Mohd Joehari Mohd Ayub mengatakan peluang timnya untuk mempertahankan gelar terbilang sulit karena harus melawan Indonesia.
“Memang itu targetnya (mempertahankan gelar). Tapi, kita mengetahui Australia dan Indonesia sekarang sudah kuat, bukan seperti dulu,” kata Joehari.
Malaysia sendiri terbilang menjadi lawan berat pertama Indonesia di ajang ini lantaran belum mendapat lawan sepadan di babak penyisihan grup. Indonesia tampil dominan dengan meraup tiga kemenangan beruntun di fase Grup A. Filipina, Kamboja dan Timor Leste jadi korban kebuasan pasukan Garuda Nusantara.
Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan mengawali kiprahnya di Piala AFF U-19 dengan menggilas Filipina 6-0, kemudian dilanjutkan menang 2-0 atas Kamboja dan sukses menghantam Timor Leste 6-2.
Kemenangan meyakinkan di fase grup memang jadi modal bagus menatap semifinal. Namun, lawan-lawan yang dikalahkan Indonesia memiliki kekuatan di bawah rata-rata.
Situasi berbeda terjadi di Grup B. Malaysia setidaknya lebih teruji karena sudah menjajal kekuatan Thailand di fase grup dan berakhir imbang 1-1.
Hasil imbang lawan Thailand sudah cukup bagi Malaysia untuk menyegel puncak klasemen Grup B. Harimau Malaya muda unggul produktivitas gol karena sebelumnya menang besar 11-0 atas Brunei dan sukses menggilas Singapura 5-0. (m18/ant/cnni)