TOKYO (Waspada): Indonesia dipastikan gagal meraih gelar juara Japan Open 2022 setelah lima wakil yang berlaga di perempatfinal, Jumat (2/9), tak kuasa melanjutkan kiprah, termasuk Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (foto) dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
Fajar/Rian dikalahkan Liang Wei Keng/Wang Chang dalam duel rubber game. Kekalahan ini membuat Fajar/Rian gagal membalaskan kekalahan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang juga kalah dari pasangan China tersebut.
Ganda peringkat lima Dunia itu menilai kekalahan 18-21, 21-19 dan 16-21 tidak lepas dari kondisi fisik yang terkuras.
“Ini bukan sebuah alasan tapi kita merasakan seperti itu, fisik kita terkuras dan kita kalah tenaga dari lawan. Mereka sangat siap. Kita mencoba memainkan tempo pelan pun mereka sudah siap,” tutur Fajar usai pertandingan.
“Sebenarnya strategi yang kita terapkan sudah bagus di gim pertama. Tetapi setelah unggul 3-4 poin fokus kita hilang dan banyak melakukan kesalahan sendiri akhirnya lepas. Di gim kedua kita coba lebih berani sementara di gim ketiga kembali kita belum berhasil,” imbuh Rian.
Fajar/Rian juga menjelaskan lawan bermain dengan tekanan yang konstan dan tak menyerah dalam posisi tertinggal. “Kita kecewa dengan hasil di sini dan di Kejuaraan Dunia karena kita sudah persiapan lama tapi hasilnya tidak maksimal. Semoga ke depannya di turnamen-turnamen lain kita bisa memberikan hasil yang lebih baik,” kata Fajar.
Sedangkan Chico mengungkapkan permainan yang kurang tenang saat menelan kekalahan 21-14, 17-21, 18-21 dari Kenta Nishimoto. “Di poin-poin terakhir lawan lebih berani untuk menyerang saya. Saya juga bermain agak terlalu terburu-buru. Selain itu, Nishimoto hari ini bermain cukup rapi, tidak mudah dimatikan,” jelas Chico.
Pria 24 tahun itu merasa penampilannya sudah bagus, namun berjanji untuk menyempurnakan lagi performa pada ajang-ajang selanjutnya.
“Secara performa saya cukup puas dengan penampilan saya di turnamen ini. Tapi masih banyak yang harus ditingkatkan, seperti bagaimana konsistensi pola permainan dan bisa lebih enjoy dalam bermain,” tukas Chico.
Dari sektor ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga tersingkir usai dikalahkan pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Apriyani/Fadia harus mengakui keunggulan ganda putri nomor satu Dunia itu setelah bertanding selama 1 jam 22 menit dalam pertarungan rubber game yang berakhir 26-24, 16-21, 14-21.
Kekalahan tersebut menjadi yang kedua Apri/Fadia dari Chen/Jia. Adapun pada dua pertemuan sebelumnya, Apri/Fadia dan Chen/Jia bergantian meraih kemenangan. Chen/Jia menang di final Indonesia Masters 2022 sebelum Apri/Fadia membalasnya di perempatfinal Malaysia Open 2022.
“Ini pertemuan ketiga kami dengan mereka, jadi sudah sama-sama tahu pola permainannya seperti apa. Tapi memang hari ini mereka lebih siap terutama dari arah pengembalian bolanya. Itu menyulitkan kami, sementara kami kurang konsisten,” ujar Fadia.
Apriyani menambahkan bahwa mereka harus meningkatkan konsistensi permainan agar bisa terus bersaing dengan ganda putri peringkat atas.
“Saya dan Fadia sudah tahu level kami ada di mana. Sekarang saatnya untuk menaikkan konsistensi, tenaga tangan dan kaki juga ditingkatkan. Dan yang terpenting bagaimana di kondisi lapangan dan bola lambat seperti ini harus siap main capek dan lama,” jelas Apriyani.
Masih di nomor ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi juga tak kuasa melaju ke semifinal usai ditaklukkan Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong 21-19, 10-21, 16-21.
Dari nomor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung juga gagal melaju usai dikalahkan Chen Yu Fei 17-21, 6-21. (m18/ant)