MERASA prediksinya anjlok di final leg 2 tim dusun Alang Bobal dengan dusun tetangga di pesta sepakbola teritorial semenanjung dan kepulauan, Koko Chiepit meradang muncung alias merepet panjang.
Chiepit meramalkan kemenangan dusunnya 0-6 dari dusun tetangga setelah kalah 4-0 di leg1, memindahkan frame Barca ditekuk PSG 4-0 di leg1, lalu Barca balik membantai PSG 6-1 di leg 2 Liga Champions 2017 ke angan-angan yang jadi prediksi dan doa.
Tapi apa lacur, sudah unggul 0-1 akhirnya tertinggal 2-1 meski fulltime hasilnya sama 2-2 menempatkan dusun juara kedua untuk wilayah semenanjung dan kepulauan.
“Di Taman Kamboja nanti lu punya olang jangan kasi maen maen punya, tidak halus cantik sui bikin gol, opel sana opel sini, apa lu olang mau tilu itu punya maen Blazil punya indah pesona tapi jalang jadi juala. Siapa yang sudah aman bikin tendang itu punya bola ke gawang lawan, jangan lu olang talek sampeng kasi mundul ya…,” repet Koko Chiepit saat tim dusun jeda latihan sepulang raih juara kedua.
Incek Iyong dengan mata sipitnya melirik ke Koko Chiepit, bagaikan ayam Bangkok siap bertarung.
“Itu bagus punya otak cakap dari mulut Koko Chiepit. Semangat sebagai calon juara. Tapi kalian harus dengarkan apa kata saya. Disiplin diri, posisi, irama, strategi harus kuat. Walau ini bukan urusan Koko Chiepit tapi patut kita dengarkan,” tukas Incek Iyong menyindir Koko Chiepit dengan suara bergetar memenej emosi karena merasa diintervensi.
Kontrasnya Koko Chiepit merasa di atas angin dengan pembelaan Incek Iyong itu atau tidak merasa kena sindir.
“Pelhatikan baek baik ya lu punya olang, vini vidi vici datang berjuang dan menang!” Ujarnya setengah berteriak sambila melangkahkan kaki melewati sideline lapangan latihan sepakbola dusun.
Incek terdiam menarik nafas panjang. Para pemain terdiam, ada yang tersenyum ada yang datar mimiknya. “Sini lu punya olang Chiepit,” panggil Incek Iyong.
Chiepit mendekat berdiri di sisi kanan Incek Iyong merasa akan mendapat apresiasi karena peduli tim dusun. “Lu mau ajarkan tekad, mental dan aturan tapi lu punya orang kasi langgar aturan. Pendapat lu punya orang bukan di sini tempatnya. Ini sessi latihan mutlak milik pelatih, offisial, pemain bahkan pengurus pun tak berhak bicara jika belum izin pelatih,”tukas Incek Iyong sambil menjewer lunak telinga kiri Koko Chiepit yang spontan menggelinjang seperti penari ular.
“Siap salah pelatih! Salah wa punya sikap! Mohon maaf semua ya, wa salah. Tapi lu punya olang ingat ingat wa punya cakap tadi. Cakap wa benal, sikap wa yang salah,”ujar Koko Chiepit terbata sambil membungkuk seperti hormat Jepang.
Akhirnya, Coach Incek Iyong mengundang Koko Chiepit makan malam bersama tim dusun malamnya. Suasana canda tawa, kelakar, dan petuah dari Koko Chiepit meramaikan acara tambahan seusia briefing pasca makan malam dimaksud.
Indahnya olahraga. “Pokoknya kita pesta di Taman Kamboja ya! ” Tukas Koko Chiepit ketika pamit pulang.