Garuda Siap Hadapi Tantangan 2022

  • Bagikan

SETELAH bertarung mati-matian  dalam Piala AFF 2020 dengan hasil menduduki juara II, pasukan Garuda tahun ini (2022) harus menghadapi tiga tantangan. Para penantangnya: I). Tim Bangladesh dalam event FIFA Matchday  untuk dua kali pertandingan 24 dan 27 Januari 2022 di Stadion I Wayan Dipa di Bali.  

Rencana semula event ini akan diikuti tiga tim yakni Brunei Darussalam dan Tajikistan.  Sementara Brunei belum menyatakan “siap”,  Bangladesh Footbal Federation (BFF) minta dua kali laga, sehingga PSSI tidak lagi mengundang  Brunei dan Tajikistan yang saat ini sedang tak punya pelatih.

Pertandingan versus Bangladesh sengaja dilaksanakan di Denpasar, namun kemarin Sekjen PSSI Yunus Nusi menyatakan laga lawan Bangladesh dibatalkan, karena 10 dari pemainnya baru divaksin Covid-19 disis pertama. Padahal menurut ketentan harus dua kali plus karantina 10 hari. Belum ada kabar negara mana penggantinya. Kemungkinan besar  Brunei Darussalam yang diundang ulang.

II). AFF Cup U-23 di Phnom Phen Kamboja tanggal 14 -26 Februari 2022. Posisi Garuda dalam event ini harus mempertahankan posisi sebagai juara bertahan tahun 2019 saat dilatih Indra Sjafri. Pesertanya 11 negara yang terbagi dalam tiga grup yakni: Grup A Kamboja, Timor Leste, Filipina, Brunei Darussalam. Grup B Indonesia, Malaysia, Myanmar, Laos. Grup C Thailand, Vietnam, Singapura. 

Mempertahankan gelar sudah tentu lebih berat dari pada merebut juara. Hal ini rupanya menjadi pegangan Shin, karena itu ia berusaha “mengutip” pemain muda potensial dari berbagai klub Liga 1, setelah pemain yang berkiprah di luar negeri seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Asnawi Mangku Alam dan Elkan Baggott, repot berkompetisi di negara yang mengonktrak mereka.

III). SEA Games 2021 di Vietnam tanggal 12-23 Mei 2022. Dalam SEAG ke-31  ini yang seharusnya dilaksnakan November 2021, karena sesuai yang ditetapkan SEAGF (South East Asian Games Federation) Multi Event  ini dilaksanakan dua tahun sekali di tahun ganjil.

SEAG Vietnam akan mempertandingkan 40 cabang olahraga merupakan 526 pertandingan yang diestimasikan akan dihadiri sekira 1.000 peserta (atlet, wasit, juri, ofisial, jurnalis). Cabor aquatik mempertandingkan 48 nomor dan atletik 47 nomor.

Dari begitu banyak cabor, ternyata sepakbola tetap yang paling favorit, sehingga dipertandingkan saat penutupan. Tak heran jika pakar sepakbola Vietnam Vu Manh Hai, mengingatkan kepada pengelola Vietnam Foobal Federation (VFF), terutama pelatih Park Hang-seo: “Pemain muda Indonesia semuanya berbahaya, karena sudah lebih dua tahun ditempa”.

            Catatan khusus bisa dikemukakan terutama persiapan menghadapi Piala AFF 2022 U-23 di Kamboja, Pelatih Shin Tae-yong sama sekali tidak kelihatan repot mengenai pemain yang dipelatnasnya, meskipun 4 pemainnya yang berkarir di luar negeri tidak dapat membela timnas.

Keempatnya repot berkompetisi di klubnya masing-masing yakni Egy Maulana Vikri (FK Senica Slowakia), Elkan Baggott (Ipswich Town Inggris), Witan Sulaeman (Lechia Gdank Polandia) dan Asnawi Mangku Alam (Greener Korsel).

 Shin mengingat pemain lainnya yang aktif di Piala AFF lalu tetap aktif berlatih, siap ditunrunkan kapan saja, kecuali yang sudah berusia 23 ke atas. Tinggal menambah pemain baru dari hasil Kompetisi Liga yang dilakukan di Bali, di mana pelatih eks Korsel itu akan menghadirinya.

            Tentang SEA Games  di Vietnam juga sudah disiapkan Shin bersamaan dengan penggodokan demi AFF Cup Kamboja, karena masih ada waktu mengingat bahwa dalam SEA Games, Indonesia hanya  dimainkan U-23.

Harapan merebut medali emas menjadi tiga kali semoga jadi kenyataan. Bayangkan hanya dua kali dari 30 SEA Games (sejak tahun 1959 dengan nama awal SEAP (South Easth Asian Peninsula), yakni dalam SEA Games 1987 Jakarta didampingi pelatih Bertje Matulapela dan SEA Games Manila 1991 dengan pelatih Anatoli Polusin (eks Uni Soviet)*

  • Bagikan