Gagal Menang, PSMS Harus Kerja Ekstra

MEDAN (Waspada): Tuan rumah PSMS Medan hanya mampu bermain imbang 1-1 atas tamunya Dejan FC pada pertandingan Liga 2 Indonesia 2024-2025 di Stadion H Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Kamis (19/12) sore.

Dengan hasil ini, skuad Ayam Kinantan masih tertahan di posisi keempat klasemen sementara dengan 23 poin, hasil enam kemenangan, lima imbang dan tiga kali kekalahan.

Pelatih PSMS, Nil Maizar, mengatakan hasil imbang ini sudah maksimal buat timnya. Menurutnya, tim sudah bermain maksimal dan kerjasama yang bagus, hanya saja keberuntungan belum berpihak kepada Ayam Kinantan.

“Begitu pun, anak-anak harus tetap semangat, persaingan semakin ketat. Dengan hasil ini, maka di sisa laga yang ada kita harus kerja ekstra untuk dapat meraih hasil terbaik,” tegasnya.

Nil pun memotivasi anak-anak asuhnya untuk tetap semangat menghadapi laga selanjutnya melawan PSPS Pekanbaru dan Sriwijaya FC. Melawan kedua tim tersebut merupakan laga penting untuk menentukan langkah PSMS menuju babak delapan besar.

“Kita tak boleh menyerah, perjuangan masih berlanjut. Ada dua laga lagi yang harus kita maksimalkan demi meraih tiket delapan besar. Anak-anak harus terus semangat, jangan menyerah sebelum kompetisi berakhir,” katanya.

Pemain PSMS, Dwi Rafi Angga, mengatakan hasil imbang ini menjadi cambuk agar tim bisa kerja lebih ekstra lagi di laga tersisa. “Saya dan teman-teman sudah kerja keras. Namun memang sejumlah peluang gagal berbuah gol,” tutupnya.

Sementara itu, Pelatih Dejan FC Budi Sudarsono mengatakan cukup puas berhasil menahan tuan rumah PSMS Medan. Bisa mencuri poin dari PSMS memang sudah sesuai dengan target awal yang direncanakan.

“Syukur Alhamdulillah kita bisa curi poin dari PSMS. Kami sangat apresiasi semua pemain yang telah menunjukkan kemampuannya secara maksimal. Tambahan satu poin ini sangat luar biasa bagi kami, apalagi poin ini kami raih dari kandang PSMS,” katanya.

Ia juga menyoroti lapangan yang cukup keras dan cuaca panas. Kondisi tersebut membuat permainan kurang berkembang dan rentan membuat pemain cedera.

“Lapangan cukup keras dan cuaca panas. Ada dua pemain kita cedera. Kami memang lebih memanfaatkan sisi kanan dan kiri lapangan untuk menyerang,” katanya.

Pemain Dejan FC, Ganjar Mukti mengapresiasi rekan-rekannya sudah menunjukkan permainan maksimal dan mencetak gol lebih dulu sebelum akhirnya disamakan tuan rumah.

“Alhamdulillah kami bisa bawa pulang satu poin. Saya harap ke depan kawan-kawan masih bisa fight untuk hadapi laga-laga selanjutnya,” katanya.

Dalam jalannya laga, kedua tim sama-sama tampil agresif di awal babak pertama. Menit 24, PSMS memiliki peluang unggul. Namun sepakan kaki kiri Jacinto yang menerima umpan Gama masih menyamping dari gawang Dejan FC.

Lima menit berselang, sundulan stopper Dejan FC, Rakha masih menyamping dari gawang PSMS yang dijaga Fakrurrazi. Terus menyerang, akhirnya pada menit 40, Rakha mampu membawa Dejan FC unggul lewat sundulannya.

Babak kedua, PSMS mengambil inisiatif serangan. Gol penyeimbang yang ditunggu akhirnya tercipta di menit 59 melalui tentangan penalti Jacinto. Menit 65, PSMS nyaris menambah gol. Sayang tendangan Jacinto dari luar kotak penalti ditepis kiper Dejan FC.

Belum puas, menit 70, tendangan bebas Irwanto masih bisa ditepis kiper Dejan FC. Sepuluh menit berselang giliran Jacinto memiliki peluang emas. Namun tendangan voli Jacinto masih mengenai mistar gawang. Hingga wasit meniup peluit panjang skor tetap bertahan. (m33)