Scroll Untuk Membaca

Olahraga

Forkopimda Sumut Doa Bersama Untuk Tragedi Kanjuruhan

Kecil Besar
14px

DELISERDANG (Waspada): Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut menggelar doa bersama untuk Aremania dan Sepakbola Indonesia serta shalat gaib untuk para korban tragedi Kanjurahan di Gor Mini Jl. Willem Iskandar Medan, Selasa (4/10) sore.

Acara yang dihadiri seribuan orang itu diawali shalat Ashar berjamaah, dilanjutkan shalat gaib, disusul doa bersama sebagai ungkapan duka cita atas peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjurahan, Malang yang mengakibatkan 125 orang penonton pertandingan sepakbola Arema FC vs Persebaya meninggal dunia.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Forkopimda Sumut Doa Bersama Untuk Tragedi Kanjuruhan

IKLAN

Turut hadir unsur Forkopimda Sumut di antaranya Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Ketua MUI Sumut Maratua Simanjuntak, Kajati Sumut Idianto, Wakapolda Brigjen Pol Dadang Hartanto, serta seribuan suporter sepakbola dari PSMS, PSDS, Karo United hingga Aremania (suporter Arema FC) di Medan dan aparat TNI/Polri.

Dalam kesempatan itu, Gubernur turut bersama memanjatkan doa sekaligus ucapan duka atas peristiwa di Stadion Kanjurahan Malang, markas Arema FC pada pertandingan Liga I Indonesia. Termasuk membacakan Alfatiha bagi para korban yang meninggal dunia pada tragedi 1 Oktober 2022 malam.

“Kita sudah mendoakan tadi dari mulai shalat gaib. Seluruh rakyat di Sumut tentu prihatin dengan kejadian ini. Dan kita mengucapkan belasungkawa kepada saudara-saudara kita yang saat ini mengalami musbah. Semoga Tuhan mengampuni dosa-dosa semua yang saat ini menjadi korban,” ujar Gubernur.

Menurutnya, persitiwa tersebut menjadi bahan evaluasi yang dapat memperbaiki dunia pesepakbolaan Indonesia. Sebab bagaimana pun, seluruh elemen harus mengerti bagaimana pentingnya menjaga tiga poin utama dalam sepakbola, yakni lapangan (stadion), para pemain (klub), dan para suporter (pendukung).

“Jika satu saja tidak ada, berarti tak sempurna itu main sepakbola. Maka kalau ketiganya berada pada posisinya, saya yakin sepakbola ini akan menjadi hiburan rakyat. Tak mungkin juga ini ditiadakan, tetapi harus berkembang, teratur dan profesional. Sehingga enak ditonton,” sebut Edy.

Sebagai mantan Ketua PSSI, Ia pun berpesan kepada pengurus Federasi Sepakbola Indonesia itu agar bisa menegakkan statuta organisasi dan aturan FIFA. Sebab hal itu merupakan petunjuk dan arahan untuk pelaksanaan Liga Indonesia.

Usai gelaran doa bersama dan shalat gaib, Ketua Aremania Kota Medan Ahmad Romika mengapresiasi perhatian Gubernur Edy Rahmayadi terhadap dunia sepakbola. Termasuk menggelar acara bersama para suporter sepakbola sebagai ucapan duka kepada korban tragedi Kanjuruhan Malang.

“Tentu ini atensi yang baik dari Gubernur. Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur yang telah mengadakan salat gaib ini,” sebut Romika.

Romika pun menceritakan singkat bagaimana mereka menerima berbagai informasi dan rekaman saat kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang akhir pekan lalu. Menurutnya, tuntutan mengusut tuntas peristiwa tersebut bukan untuk mencari siapa yang salah atau dipersalahkan. Melainkan untuk memberikan rasa adil, bahwa yang bersalah harus dihukum. (m07)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE