BANDA ACEH (Waspada): Mantan pelatih tim PON Aceh, Fakhri Husaini, mengatakan dia bertindak profesional saja saat skuadnya mengandaskan Persiraja Banda Aceh. Pada sisi lain, dia ikut reunian dengan mantan anak asuhnya yang kini membela Laskar Rencong.
Kepada para pemain muda, khususnya enam jebolan tim PON Aceh, Fakhri berpesan agar mereka tetap semangat meski timnya sudah terdegradasi.
“Jangan hilang semangat, tetap kuat (beuteuga), rajin (gigeh), berani (beuhe),” tulis Fakhri Husaini dalam bahasa Aceh yang dikutip Waspada dari akun instagramnya, Rabu (16/3).
Pelatih Borneo FC ini bersyukur bisa kembali reuni dengan eks pemain PON Aceh. Mereka adalah Akhirul Wadhan, Ridha Umami, Rizki Yusuf, Alvin Nasution, Khairil Anwar dan Yasvani. Bersama tim PON Aceh, Fakhri meraih medali perak PON XX Papua, Oktober 2021.
“Insya Allah masih ada jalan bahagia selalu, sehat selalu, dan semoga sukses dunia akhirat, aneuk agam meutuah,” titah mantan gelandang Timnas Indonesia ini kepada Khilul dan kawan-kawan usai duel di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Dalam pertandingan itu, tim asuhan Fakhri Husaini, Borneo FC, mengalahkan klub asal daerahnya Persiraja dengan skor 2-1 pada laga pekan ke-31 Liga 1 2021/2022. Borneo FC berhasil unggul dua gol lebih dulu berkat brace yang dicetak Jonathan Bustos pada menit ke-30 dan 71′. Persiraja baru bisa mencetak gol balasan pada masa injury time lewat gol Bruno Dybal.
Tentu, ia tetap menginginkan kemenangan agar Borneo FC tetap eksis di posisi enam besar klasemen sementara. Fakhri pun sukses meracik taktik dan Borneo FC membungkam Persiraja. Usai pertandingan ia mengungkapkan isi hatinya.
“Sebenarnya saya enggan mengomentari lawan kami, yaitu Persiraja. Saya realistis dan tidak melibatkan perasaan pribadi dalam laga tadi. Satu yang jelas, saya profesional dan sekarang melatih Borneo FC, saya harus berikan yang terbaik untuk tim yang saya tangani,” tukasnya.
Makanya, ia menyebutkan pertandingan yang berlangsung adalah pertandingan antara Borneo FC melawan Persiraja. “Bukan pertandingan antara Fakhri Husaini dan Persiraja,” tambah pelatih kelahiran Lhokseumawe, Aceh, 27 Juli 1965 ini.
Ia mengatakan, isi hatinya terkait masa depan Persiraja yang kini sudah dipastikan terdegradasi ke Liga 2 musim depan. “Sebagai orang yang memiliki darah Aceh, jika Persiraja nantinya bisa kembali berkompetisi di Liga 1, saya berharap dan berdoa tim ini bisa bangkit lagi. Bagaimana pun juga, Persiraja merupakan klub kebanggaan warga Aceh,” ungkap dia.
Fakhri berharap stakeholder tim tetap semangat untuk membangkitkan Persiraja ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia. “Semoga stakeholder yang terlibat di tim Persiraja terus semangat dan tidak putus asa dengan kegagalan ini,” sebut dia.
“Persiraja adalah tim besar dengan sejarah panjang dalam sepakbola Indonesia. Persiraja juga merupakan wadah bagi pesepakbola muda Aceh yang ingin mengembangkan karir di olahraga,” pinta Fakhri Husaini. (b04/C)