ODENSE, Denmark (Waspada): Pebulutangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengaku ingin tampil lebih berani pada laga perempatfinal Denmark Open 2022 setelah sukses melwati babak 16 Besar di Odense, Kamis (19/10).
“Untuk menghadapi pertandingan selanjutnya saya harus lebih berani lagi dalam permainan depan. Tujuannya agar serangan kami lebih efektif untuk bisa memenangi pertandingan,” kata Fajar usai pertandingan.
Fajar/Rian sukses melewati hadangan pasangan Korea Selatan Choi Sol-gyu/Kim Won-ho di babak 16 Besar setelah menang dua gim langsung 21-17, 21-17. Meski bisa ke luar dari tekanan Choi/Kim dalam pertemuan perdana mereka, Fajar masih kurang puas.
Berdasarkan evaluasinya, masih banyak kekurangan yang terjadi, misalnya membuat kesalahan yang menguntungkan lawan. Fajar berharap hal tersebut tak terulang di perempatfinal.
Rian menilai bahwa kemenangan yang diraih bersama Fajar adalah buah dari kesabaran mereka selama tampil meladeni permainan Choi/Kim.
“Kunci kemenangannya adalah pegang bola depan dan lebih sabar serangannya. Jadi tidak terburu-buru mematikan lawan,” kata Rian.
Meski mengawali pertandingan dengan meraih poin pertama, Fajar/Rian mendapati perlawanan dari Choi/Kim yang terus meladeni setiap serangan. Ganda putra peringkat ke-19 Dunia itu memainkan ritme lambat sembari mencari celah melancarkan serangan balik.
Pada babak delapan besar turnamen BWF Super 750 ini, Fajar/Rian akan bertemu Lu Ching Yao/Yang Po Han. Ganda putra asal Taiwan itu sebelumnya menyingkirkan wakil Indonesia lainnya, yaitu Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Hingga Kamis petang, skuad Merah Putih telah kehilangan dua wakilnya dari nomor ganda putra. Selain The Daddies, ganda putra lainnya yang terhenti di babak kedua Denmark Open ialah Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
Juara All England 2022 itu tersingkir dari peta persaingan setelah dikalahkan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty asal India. Satu ganda putra Indonesia lainnya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, hingga berita ini diturunkan belum bertanding melawan Alexander Dunn/Adam Hall (Skotlandia).
Dari sektor ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti memperoleh kemudahan melewati babak kedua seusai lawan mereka, Du Yue/Li Wen Mei, terpaksa mengundurkan diri dari pertandingan karena mengalami cedera.
Pertandingan kedua pasangan hanya berlangsung sekira 22 menit sebelum Du mengalami cedera punggung dan menyatakan tidak bisa melanjutkan permainan. Apri/Fadia saat itu tengah unggul 21-13, 6-1 setelah sukses meladeni permainan agresif Du/Li sejak gim pertama.
Du/Li beberapa kali mampu mematikan serangan Apri/Fadia lewat pertahanan yang ulet dan solid, serta penempatan bola akurat. Du/Li bahkan sempat memimpin 4-2 dan kemudian mampu bangkit dari ketertinggalan 5-8 untuk menyamakan kedudukan lewat tiga poin beruntun yang mereka raup.
Namun agresivitas pasangan asal China itu tak berlangsung lama, sebab setelah situasi 8-8 permainan mereka secara perlahan melambat. Apri/Fadia memanfaatkan situasi itu dengan serangan bertubi-tubi untuk menjauh dan mengantungi gim pertama 21-13.
Apri/Fadia memasuki gim kedua dengan percaya diri dan memimpin 3-0 atas ganda putri peringkat ke-13 dunia itu. Namun saat gim kedua baru dimainkan selama enam menit, Du meminta izin kepada umpire agar mendapat pemeriksaan tim medis.
Setelah mendapat penangan medis, ganda putri China menghampiri umpire dan memutuskan mundur dari pertandingan akibat cedera. Dengan kemenangan tak terduga hari ini, Apri/Fadia pun mengamankan tiket perempatfinal.
Dari sektor tunggal putra, satu-satunya wakil Merah Putih, Jonatan Christie melaju ke delapan besar usai menekuk Lee Cheuk Yiu (Hong Kong) 17-21, 21-9, 21-19. (m18/ant)