Edy Rahmayadi Siap Lepas PSMS

  • Bagikan
Edy Rahmayadi Siap Lepas PSMS
PSMS Medan gagal melaju ke babak 8 Besar Liga 2 Indonesia tahun 2024 sekaligus mengubur impian tampil di Liga 1.  Waspada/Ist

MEDAN (Waspada): Pembina PSMS Medan, Edy Rahmayadi, siap lepas kepemilikan klub berjuluk Ayam Kinantan itu. Namun, calon pembeli diwajibkan memenuhi dua syarat.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), Arifuddin Maulana Basri, lewat keterangan tertulis yang diterima Waspada, Kamis (16/1).

Arifuddin menjelaskan pihaknya terbuka terhadap kemungkinan perubahan kepemilikan, meski hingga saat ini belum ada keputusan resmi.

            “Terkait polemik pindah tangan kepemilikan PSMS, kami sedang menunggu kabar dari calon pembeli. Yang tanya banyak, tapi belum tahu mana yang serius. Intinya kami sudah ikhlas kalau ini harus berpindah kepemilikan,” kata Arifuddin.

            Namun, ia menegaskan ada dua permintaan atau syarat utama dari Pembina PSMS yang juga Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023, Edy Rahmayadi kepada pemilik baru, yakni untuk menjaga marwah PSMS.

       “Permintaan pembina hanya dua, pertama PSMS jangan dibawa ke luar Sumatera Utara dan yang kedua dijaga dengan baik,” ujarnya.

        Saat ditanya mengenai nilai jual PSMS, Arifuddin menyebutkan bahwa harga klub tidak hanya dilihat dari sisi finansial saja.

       “Kalau soal harga ya relatif. Tidak bisa kita cerita untung rugi. Selayaknya tim Liga 2 saja, tapi PSMS ini punya value yang lebih. Kalau memang serius untuk PSMS, calon pembeli tak seharusnya memperdebatkan hal itu,” jelasnya.

            Ia juga menambahkan pesan untuk pihak yang berminat mengambil alih PSMS. “Intinya, kami pun tahu diri. Kalau kata anak Medan, jangan tembak lari,” ungkapnya.

            Meski isu kepemilikan PSMS terus berembus, Arifuddin memastikan hingga kini belum ada kesepakatan resmi dengan pihak mana pun.

            “Masih saya dan ayah (Edy Rahmayadi) yang membiayai ini semua. Tolong doakan tim kita ini bisa melewati babak play-off dengan baik. Saya tekankan kepada pemain harus bermain all-out demi marwah PSMS. Tugas saya adalah membiayai ini sampai selesai,” ucapnya.

             Seperti diketahui, PSMS gagal mengamankan tiket ke babak 8 Besar Liga 2 2024-2025.

Klub berjuluk Ayam Kinantan itu kini harus menghadapi tantangan berat di fase play-off degradasi untuk mempertahankan tempatnya di Liga 2. Situasi ini menjadi pukulan berat bagi klub dan para pendukung setianya.

Kegagalan PSMS bersaing di fase grup tak lepas dari performa yang kurang konsisten sepanjang kompetisi Liga 2 musim ini. Dalam beberapa pertandingan krusial, PSMS kehilangan poin penting yang berdampak langsung pada posisi akhir di klasemen. Alhasil, PSMS hanya mampu finis di peringkat ke-4 klasemen grup.

Kekalahan atas PSPS Riau pada Sabtu, 4 Januari 2025 menjadi salah satu penyebab utama kegagalan PSMS. Dalam pertandingan tersebut, PSMS menyerah dengan skor tipis 1-0.

Kemenangan PSPS Riau ini membuat mereka mengamankan posisi ketiga klasemen dengan total 26 poin, sementara PSMS harus puas tertahan di peringkat ke-4. Meski sudah ada upaya maksimal dari manajemen, pelatih dan para pemain, hasil akhirnya tetap tidak berpihak. Kelemahan dalam penyelesaian akhir di lini depan dan lemahnya koordinasi di lini pertahanan menjadi faktor utama yang berkontribusi pada kegagalan tim ini. Situasi tersebut memaksa PSMS masuk zona play-off degradasi. Sebagai salah satu klub bersejarah di Indonesia, harapan besar disematkan kepada PSMS untuk dapat kembali berjaya. (m33


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *