Bobby Nasution Solusi Majukan PSMS

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Bobby Nasution terus didesak untuk terlibat dalam pengelolaan PSMS Medan. Pasalnya, Wali Kota Medan ini dinilai sosok yang tempat untuk mengembalikan kejayaan Ayam Kinantan.

“Sebagai sosok muda, Pak Bobby memang layak dilibatkan dalam mengelola PSMS. Apalagi beliau sebelumnya adalah pengusaha,” ujar pecinta PSMS, Nata Simangunsong (foto), Kamis (20/1).

Sebagai mantan penguasa, Nata yakin Bobby Nasution paham dengan manajemen profesional. Dan Bobby juga disebut memiliki jaringan di dunia bisnis.

“Tidak mesti Pak Bobby yang turun langsung mengelola PSMS. Dia cukup membentuk manajemen sebagai pengelola. Saya yakin bila Pak Bobby ambil bagian, maka bakal banyak investor datang,” jelasnya.

Mantan Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan ini mengaku yakin dengan sosok Bobby. Apalagi melihat kinerja Bobby selama memimpin Kota Medan.

“Belum genap setahun, sudah terlihat progres perbaikan di semua sektor. Saya juga yakin dengan perbaikan di PSMS,” paparnya.

Keterlibatan Bobby di PSMS juga disebutkan sudah layak. Sebab PSMS sebenarnya milik masyarakat dan ikon Kota Medan. Artinya, PSMS sebenarnya tidak bisa dipisahkan dari Kota Medan.

“PSMS itu merupakan ikon Kota Medan, jadi Pak Bobby sudah sepantasnya terlibat dan turun tangan,” harapnya.

Nata mengapresiasi dan terima kasih kepada Edy Rahmayadi yang sudah membina PSMS dalam beberapa tahun ini. Nata mengaku tidak meragukan kecintaan Edy Rahmayadi kepada Ayam Kinantan. Namun itu dinilai belum cukup.

“Kita tahu Pak Edy sangat mencintai PSMS. Dia rela berkorban selama ini. Tapi, kita juga harus ingat bahawa Pak Edy juga sibuk sebagai Gubernur Sumatera Utara. Beliau sangat sibuk mengurusi daerah seluas Sumut ini,” paparnya.

Untuk itu, Nata berharap agar Edy Rahmyadi, Kodrat Shah, dan Bobby Nasution duduk bersama membicarakan bagaimana PSMS ini ke depan. Publik sepakbola Medan sudah sangat rindu akan prestasi PSMS seperti era Perserikatan.

“Sekarang sudah tren klub sepakbola dikelola sosok-sosok muda. Ini bisa kita lihat pada Liga 2 musim 2021 kemarin. Dua sosok muda, Kaesang Pangareb dan Raffi Ahmad sangat fenomenal,” tuturnya.

Sepak terjang Kaesang dan Raffi Ahmad ini layak dijadikan contoh. Mereka mengelola klub dengan professional. Hasilnya, Persis Solo yang sudah lama tidak berada di kasta tertinggi sepakbola Tanah Air, akhirnya merasakan atmosfer Liga 1.

“Begitu juga dengan Rans Cilegon yang dikelola Raffi Ahmad. Rans Cilegon yang baru dibeli dari Cilegon United, akhirnya lolos ke Liga 1. Semua itu karena pengelolaan manajamen profesional,” tandasnya.

Sebab itu, Nata menegaskan sudah saatnya PSMS juga melakukan hal yang sama. “Kita jangan lagi melihat ke belakang. Sekarang mari semua pihak duduk bersama memikirkan PSMS ke depan,” pungkasnya. (m33)

  • Bagikan