Scroll Untuk Membaca

Olahraga

Boaz Solossa Kecewa Persipura Terdegradasi

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Boaz Solossa Kecewa Persipura Terdegradasi

IKLAN

JAYAPURA (Waspada): Legenda Persipura Jayapura, Boaz Solossa (foto) remuk dan kecewa berat melihat mantan timnya terdegradasi dari Liga 1.

Persipura menjadi tim terakhir yang dinyatakan harus degradasi dari Liga 1. Sebelumnya Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan sudah menelan pil pahit itu terlebih dahulu.

Pedihnya, kepastian degradasi didapatkan Persipura setelah tim Mutiara Hitam menang telak dengan skor 3-0 atas Persita Tangerang, Kamis (31/3).

Sayangnya kemenangan itu tidak cukup untuk mengamankan tiket bertahan di Liga 1 musim depan. Pasalnya di saat yang sama, pesaing terdekat Persipura yakni Barito Putera menuai hasil imbang 1-1 atas Persib Bandung.

Persipura dan Barito memiliki poin identik, yakni 36 poin, tetapi ‘Laskar Antasari’ unggul head to head atas Persipura. Alhasil mantan tim Boaz Solossa itu harus menyusul Persiraja dan Persela untuk terdegradasi dari Liga 1.

Kondisi tersebut sontak membuat Boaz merasa sedih. Pemain berusia 36 tahun itu kemudian mencirahkan isi hatinya dalam sebuah postingan di instastory Instagram. “Sioo sayang aahhh. Kitong susah niii,” tulis Boaz Solossa dengan membubuhkan emoji menangis.

“Habis kata-kata, terima kasih seluruh pemain. Kalian sudah berjuang untuk keluarga dan masyarakat Papua. Kakak sayang dan cinta kalian semua sampai mati,” sambungnya lagi.

Meskipun merasa remuk dan kecewa berat, Boaz Solossa harus menerima kenyataan pahit tersebut dengan besar hati.

Terdegradasinya Persipura memang cukup disayangkan para penggemar sepakbola. Pasalnya, mereka selalu bermain di kasta tertinggi selama 28 tahun terakhir.

Tak Heran jika Boaz Solossa langsung meluapkan kesedihannya di media sosial. Boaz Solossa tercatat sudah empat kali membawa tim Mutiara Hitam meraih gelar juara di Liga 1.

Gelar tersebut ditorehkan oleh Persipura pada tahun 2005, 2008/2009, 2010/2011 dan 2013. Jelang musim 2021/2022 bergulir, Boaz dilepas Persipura. Alasannya adalah karena tindakan indisipliner yang dilakukan Boaz.

Setelah itu, pemain kelahiran Sorong tersebut hijrah ke Borneo FC. Boaz tercatat telah tampil di 22 pertandingan bersama Borneo dan berhasil menorehkan tiga gol dan satu assist.

Ini adalah kali pertama Persipura finis di zona merah kompetisi kasta teratas Indonesia sejak PSSI membuat liga hasil gabungan Galatama dan Perserikatan pada 1994 silam.

Boleh dibilang Persipura adalah tim tersukses di Indonesia dalam urusan juara liga. Hanya saja kini semua pencapaian tersebut harus dinodai dengan relegasi ke Liga 2.

Sejumlah penggemar Persipura pun tak bisa menyembunyikan kesedihan dan kekecawaannya atas hasil tersebut. Mereka tidak terima, tim kebanggaannya harus angkat kaki dari Liga 1, kasta teratas sepakbola Indonesia.

Salah satu penggemar Persipura, Alpius Uropmabin mengaku kecewa dengan hasil itu. Namun, ia berusaha menerima hasil pahit itu. “Persipura harus bersabar untuk hasil hari ini. Masih ada waktu tahun depan untuk Liga 1,” Alpius lewat WhatsApp.

Di sisi lain, sejumlah penggemar meminta Manajemen Persipura melakukan evaluasi setelah hasil buruk tersebut. “Ini awal yang baik, Manajemen Persipura harus evaluasi mengenai kondisi Persipura saat ini,” kata Eman Tebay, salah satu penggemar Persipura dari Timika.

Penggemar Persipura dari Boven Digoel, Naro meminta evaluasi terhadap manajemen dilakukan agar persiapan tim untuk mengarungi Liga 2 Indonesia musim depan lebih baik.

“Mari kita berikan suport dan dukungan terhadap Persipura. Kita minta agar dilakukan evaluasi terhadap Manajemen Persipura, sehingga lebih baik ke depan,” ujarnya. (m18/ins)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE