LONDON (Waspada): Argentina mengukuhkan kebangkitannya menjelang Piala Dunia dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas Italia pada pertandingan kelas berat yang disebut sebagai ‘Finalissima 2022’.
Dalam duel di venue netral Stadion Wembley, London, Inggris, Rabu (Kamis WIB) itu, dua gol babak pertama yang dicetak Lautaro Martinez dan Angel Di Maria membuat Argentina memegang kendali pertandingan.
Gol larut Paulo Dybala kemudian memantapkan sukses Tim Tango menggunduli Italia yang kembali ke Wembley, hanya 11 bulan setelah mengalahkan Inggris pada final Euro 2020.
Alenatorre Roberto Mancini dan bek veteran Giorgio Chiellini pun mengakui, Argentina yang berstatus jawara Copa America 2021 tampil top dalam bertahan maupun menyerang.
“Di babak pertama, kami membuat dua kesalahan yang berbuah dua gol, tapi permainan berimbang. Saat itu mereka lebih bagus dalam menjaga bola dan menggerakkannya dengan baik,” ucap Mancini lewat RAI Sport, Kamis (2/6).
“Mereka tampil lebih top. Kami seharusnya berusaha mencetak gol dan membuka permainan lagi,” tambah mantan manajer Manchester City dan Inter Milan tersebut.
Di bawah dukungan ribuan pendukungnya di antara 87.000 penonton yang bertekad mengubah London barat laut menjadi Buenos Aires, para pemain Argentina termasuk Lionel Messi terlalu cepat dan licin bagi Azzurri.
Martinez mencetak gol dari jarak dekat menit 28, memanfaatkan umpan silang rendah kapten Messi.
Striker Inter Milan lantas menyalurkan umpan kepada winger Di Maria untuk menggandakan keunggulan menit 45+1 yang membuat suporter tim Amerika Selatan itu bertambah girang.
Tango bisa saja mencetak gol lagi setelah jeda. Salah satunya ketika Messi nyaris menaklukkan kiper Gianluigi Donnarumma. Itu lantas dirilis pemain pengganti Dybala dengan finishing rendah.
“Di babak kedua, kami melakukan terlalu sedikit upaya untuk membalikkan keadaan. Kami memiliki peluang di babak pertama dan seharusnya memanfaatkannya lebih banyak saat itu,” dalih Mancini.
Pada laga itu Chiellini hanya bermain satu babak dan digantikan Manuel Lazzari di babak kedua. Bek veteran yang akan berusia 38 tahun pada Agustus mendatang itu, tercatat mengukir 117 penampilan di tim nasional dan selevel dengan Daniele De Rossi.
“Kami sudah tahu ini akan menjadi malam yang sulit. Secara alami, kami berharap untuk memenangkan trofi, namun (kekalahan) ini takkan menganulir apa yang telah kami raih di masa lalu,” klaim Chiellini.
“Seperti yang saya katakan di sesi konferensi pers sehari sebelumnya, saya memprediksi akan ada periode sulit. Sebab kami akan berganti era dan saya harap fans bisa mendukung skuad ini,” jelas mantan kapten Juventus tersebut.
Finalissima adalah versi terbaru Piala Champions Conmebol-UEFA yang sebelum ini hanya dimainkan dua kali pada 1985 dan 1993.
“Itu final yang indah, penuh dengan orang-orang Argentina. Apa yang kami alami di sini sangat indah. Kami tahu itu akan menjadi pertandingan bagus untuk menjadi juara,” tegas Messi.
“Kami di sini untuk melawan siapa pun. Hari ini adalah ujian yang bagus karena Italia tim yang hebat,” beber mantan mesin gol Barcelona yang kini memperkuat Paris Saint-Germain itu. (m08/rai/fi)