Australia Cukur Timnas Putri Indonesia 18-0

  • Bagikan

MUMBAI (Waspada): Rekor kekalahan terbesar Timnas Indonesia Putri di Piala Asia Wanita pecah di India. Melawan Australia, Garuda Pertiwi takluk dengan skor telak 0-18 di Mumbai Football Arena, India, Jumat (21/1) sore WIB.

Sebelumnya rekor kekalahan terbesar Indonesia adalah takluk 0-11 dari Jepang dalam Piala Asia Wanita 1989. Dalam pertandingan berlangsung 19 Desember 1989 di Mong Kok, Hong Kong itu, Timnas Putri jadi bulan-bulanan.

Kekalahan tersebut juga mematahkan rekor sebelumnya, yakni pada edisi 1981. Pada laga 11 Juni itu, Timnas Putri takluk 0-10 dari Taiwan. Rekor kekalahan terbesar lainnya adalah takluk 0-9 dari China pada 1986.

Australia melesakkan sembilan gol pada babak pertama lewat Samantha Kerr (9′, 11′, dan 26′), Caitlin Foord (14′), Mary Fowler (17′), Hayley Raso (24′), Ellie Carpenter (34′), Emily van Egmond (39′).

Pada babak kedua sembilan gol kembali tercipta. Kali ini gol tersumbangkan Carpenter (49′), Kerr (54′), Van Egmond (57′, 58′, dan 69′), Kyah Simon (67′ dan 71′), Aivi Luik (78′), serta Raso (88′).

Sam Kerr menjadi top skor sementara Piala Asia Wanita 2022 dengan lima gol. Pemain Australia lainnya yang tampil subur adalah Van Egmond dengan empat gol.

Adapun rekor kekalahan terbesar di sepanjang sejarah Piala Asia Wanita adalah 0-21. Itu terjadi dalam laga China melawan Filipina pada 1995 dan Jepang melawan Guam pada 1997.

Kekalahan dari The Matildas itu sekaligus memecahkan rekor kekalahan terbesar Timnas Putri di sepanjang sejarah. Sebelumnya kekalahan terbesar Indonesia adalah takluk 0-14 dari Vietnam pada 2011.

Sejumlah faktor menjadi penyebab Timnas Putri Indonesia dihajar Australia dengan skor telak. Sebelum pertandingan, Timnas Putri sudah kalah pengalaman dibandingkan dengan Australia. Tim berjuluk Matildas itu langganan semifinalis Piala Asia.

Sejak tampil di Piala Asia Wanita pada 2006, Australia satu kali juara dan tiga kali jadi runner up. Dengan capaian apik di Piala Asia itu, Australia juga langganan Piala Dunia. Pencapaian terbaik mereka adalah perempatfinal sejak 2007 hingga 2015.

Performa apik Australia itu tidak lain karena ditunjang materi pemain yang baik. Pada Piala Asia Wanita kali ini, sejumlah pemain Australia merupakan bintang klub-klub Eropa: Samantha Kerr (Chelsea), Caitlin Foord (Arsenal) dan Ellie Carpenter (Lyon).

Tanpa persiapan yang maksimal, sejumlah faktor jadi penyebab Timnas Putri Indonesia harus bertekuk lutut di tangan Australia dengan satu setengah lusin gol. Lemahnya pertahanan tim akibat fisik yang tidak bagus. Fisik pemain Indonesia berbeda jauh dengan Australia yang begitu prima dan memiliki reaksi yang cepat.

Para pemain Indonesia kerap terlambat merespons, terutama saat Australia melakukan umpan terobosan. Sejumlah gol Australia dari umpan terobosan itu akibat pemain Indonesia tidak menjaga dengan ketat dan kesulitan mengejar bola tersebut.

Australia tahu betul memanfaatkan keunggulan postur mereka saat melawan Indonesia. Sejumlah gol Matildas datang lewat sundulan, salah satunya melalui Emily van Egmond. Gol Van Egmond itu pun karena umpan sundulan Samantha Kerr.

Meski kalah pengalaman, setidaknya Timnas Putri bisa tidak mudah kehilangan bola. Dengan bisa memainkan bola meski di daerah sendiri, berarti Indonesia akan menghambat serangan Australia.

Hanya saja, dalam laga itu Indonesia kesulitan memainkan bola. Saat ditekan, lini belakang kehilangan dukungan dari sektor lain, sehingga tiak memiliki pilihan selain membuang bola. Ketika menyerang, transisi dari bertahan berjalan lambat. (m18/ant/cnni)

  • Bagikan