Scroll Untuk Membaca

Olahraga

Angkat Besi Sumut Belum Berani Target Tinggi

Angkat Besi Sumut Belum Berani Target Tinggi
PELATIH Kepala Tim Angkat Besi Sumut, Supeni, menyampaikan paparannya terkait persiapan menghadapi PON XXI/2024 Aceh-Sumut di Posko Publikasi PON 2024, Jumat (26/5). Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Cabang olahraga angkat besi Sumatera Utara belum berani memasang target tinggi pada gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut.

Selain belum maksimalnya perkembangan atlet selama program Pelatda hingga kendala non teknis membuat tim pelatih tidak ingin terlalu membebankan medali bagi atlet.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Angkat Besi Sumut Belum Berani Target Tinggi

IKLAN

Hal itu diutarakan Pelatih Kepala Tim Angkat Besi Sumut, Supeni di Posko Publikasi PON XXI/2024 Aceh-Sumut, Jumat (26/5). Sosok yang pernah menjadi pelatih nasional ini mengakui salah satu kendala non teknis yang memengaruhi peningkatan performa lifter adalah asupan gizi dan nutrisi. Hal ini yang masih belum maksimal mereka peroleh, karena memang membutuhkan anggaran tidak sedikit.

“Kami hanya bisa menetapkan satu medali emas dari 10 atlet. Sejak Juli 2022 saya tangani mereka, baru signifikan capai 91 persen. Karena banyak kekurangan non teknis yang belum bisa disediakan terutama asupan gizi atlet,” ucap Supeni.

Terkait peluang medali emas pada PON nanti, diakui Supeni butuh perjuangan keras. Walau bermaterikan dua lifter Pelatnas yakni Yolanda Putri dan Razis Azasi, tidak menjamin keping emas mudah digenggam.

Namun Supeni melihat ada peluang emas justru di kelas 55 kg putra, yakni atas nama Abdian Bonsar Hasibuan. Lifter asal Tapsel ini mampu mencapai rekor angkatan terbaik di snatch dengan 108 maupun clean and jerk 130 kg.

“Rata-rata target di kelas 55 kilogram itu 116 untuk snatch dan 140 untuk angkatan clean and jark. Jadi, saat ini 91 persen atlet tersebut sudah dalam tahap itu. Makanya, saya berharap kelanjutannya atlet tersebut dapat pembinaan khusus,” harapnya.

Secara mentalitas, Supeni juga mendorong agar lifter yang memiliki kans medali bisa diberlakukan khusus agar target yang diusung tidak meleset. Sedangkan secara fisik, dirinya juga telah mendatangkan ahli fisik dari Unimed guna menunjang performa mereka.

“Kami berharap beberapa atlet mendapat binaan khusus, terutama eks PON dan atlet muda potensial yang telah disiapkan. Untuk capai hal itu sangat berat karena materi yang ada saat ini saya latih baru mencapai paling terbaiknya 80 persen dari peraih-peraih medali yang merupakan atlet Pelatnas. Yolanda Putri sudah mulai bergabung dan Razis Azazi perkembangannya juga sudah mulai lumayan,” aku Supeni.

Pengawas dan Pendamping (Wasping) Cabor Angkat Besi KONI Sumut, Doni Damanik mengapresiasi program latihan lifter meski harus diakui untuk sisi non teknis masih ada kendala. Doni menilai target satu emas sudah sangat realistis. Sebab, saat ini dari 10 atlet yang masuk Pelatda penuh, hanya dua lifter yang masuk kategori prioritas.

“Peralatan angkat besi memang masih kurang, tapi angkat besi ini saat cabor lain belum melakukan Pelatda penuh, mereka sudah terlebih dahulu. Bahkan sudah ada yang tinggal di gedung PABSI Jl. Veteran Medan. Meski kondisinya memprihatinkan, dengan semangat mereka malah ada yang sebagian menunda sekolahnya demi memprioritaskan PON,” ujarnya.

KONI Sumut dikatakan Doni juga berencana mengupayakan agar adanya penambahan kuota atlet Pelatda PON, mengingat masih ada 10 kelas yang belum terisi. Pihaknya juga berupaya mengikutsertakan para lifter menjajal event skala nasional guna menambah pengalaman bertanding sebelum PON.

Ke-10 lifter angkat besi Pelatda PON Sumut yakni Yolanda Putri (55 kg), Faradhillah (64 kg), Erik Oktavianda (76 kg), Abdian Bonsar Hasibuan (55 kg), Ilham Taufik (61 kg), Oktorio Sondro (67 kg), Dimas Prasetyo  (73 kg) Alfredo Sitorus (81 kg), Ali Rahman (89 kg) dan Razis Azasi (109+ kg). (m18)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE