Akademi Sepakbola Keluhkan Minim Kompetisi

  • Bagikan

BANDA ACEH (Waspada): Walau dalam suasana berpuasa, sejumlah akademi sepakbola di Banda Aceh tetap menggelar latihan dengan porsi yang disesuaikan. Mereka juga mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah dan minimnya kompetisi.

“Walau pemain berpuasa, kita tetap latihan rutin,” kata Founder Jong Aceh FC Teuku Adee Ferdian kepada Waspada, Rabu (20/4). Dikatakan, selain tetap menggelar latihan rutin di bulan Ramadhan, akademi sepakbola yang berdiri sejak 2017 ini juga rutin mengadakan iftar.

Kata dia, keluarga Besar Jong Aceh Football Academy sudah mengadakan iftar alias buka puasa bersama. Iftar yang diikuti 110 siswa akademi menjadi rutinitas sekolah sepakbola tersebut berlangsung di Moorden Caffee Pango, Banda Aceh, Selasa (19/4).

“Iftar agenda rutin tahunan. Alhamdulillah ini rutinitas kami dengan pemain. Tujuan mengadakan acara ini sebagai ajang silaturahim antara sesama siswa, para pelatih/manajemen dan juga orangtua,” ujar Coach Adee.

Adee mangatakan, pihak manajemen akademi mengeluhkan kemajuan sepakbola di Aceh, khususnya Banda Aceh. “Selain minimnya perhatian pemerintah kepada pembinaan sepakbola usia muda, kompetisi kelompok umur juga nyaris tak pernah digelar,” ungkap dia.

Karena itu, ia berharap ada pihak-pihak swasta yang tergerak hatinya untuk menggelar turnamen atau apapun bentuknya. “Yang penting anak-anak bisa mendapatkan jam terbang. Kalau latihan terus, pemain juga sudah pasti bosan. Semua SSB di Banda Aceh mengalami hal yang sama,” tukas Adee.

Untuk itu, sambung dia, selama ini pihaknya berkolaborasi dengan akademi lain di Banda Aceh untuk tampil di turnamen mini yang digelar secara urunan. “Salah satu solusi para pelatih akademi di Banda Aceh ya begitu. Menggelar turnamen segi tiga atau urunan. Yang penting anak-anak bisa main,” papar Adee.

Jong Aceh FA, satu dari beberapa SSB di Banda Aceh yang eksis melakukan pembinaan. Selain Jong, ada Talenta Aceh Football Academy, SSB Barona, Rampagoe dan Lambhuk FA. (b04/C)

  • Bagikan