MEDAN (Waspada): Asosiasi Futsal Kota (AFK) Medan bekerjasama Pledge United menggelar coaching clinic di Gor Futsal Dispora Sumut, Jl William Iskandar, 14-15 Mei 2022.
Instruktur Pledge United, Inno Matulessy mengatakan dalam pelatihan ini pihaknya mengajarkan satu program kepada para pelatih, yakni Pledge United.
Program ini merupakan keterampilan bermain futsal yang digabung keterampilan sosial yang mengajarkan kepada anak laki-laki usia 13 hingga 18 tahun tentang kesetaraan gender.
“Ini agar mereka (para pemain) mengerti bagaimana memperlakukan wanita. Ini juga sebagai cara untuk menekan kasus kekerasan kepada wanita,” terang Inno.
Dikatakan, ada delapan sesi yang dilakukan dalam pelatihan ini, karena memang ada delapan nilai pula yang menjadikan seorang laki-laki itu pria sejati.
“Di situ berbicara tentang hak, kesadaran, kedewasaan, pengendalian diri, teladan, bagaimana harus bertanggungjawab dan lainnya. Dan itu digabung dalam latihan futsal, tentunya inikan seru, bagaimana bermain futsal tapi tetap mementingkan nilai-nilai sosial,” katanya.
Lanjut Inno, seorang pemain atau pelatih futsal memang harus mengetahui kesetaraan gender. Alasannya karena memang banyak orang berpikir seorang pemain futsal harus bagus dalam permainan saja artinya di dalam lapangan, tapi tidak ketika sudah di luar lapangan.
“Padahal baik di dalam maupun di luar lapangan, para pemain futsal harus tetap menjadi seorang lelaki yang baik. Bisa memperlakukan wanita dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Tak lupa, Inno berharap kepada para pelatih yang mengikuti pelatihan ini bisa menyebarkan informasi dan pengetahuan yang didapat kepada banyak orang, khususnya pemain futsal. “Harapannya tindak kekerasan kepada wanita di Kota Medan bisa menurun,” ucapnya.
Sekjen AFK Medan, Ingan Pane mengucapkan terima kasih kepada Pledge United yang sudah melaksanakan kegiatan ini secara gratis. Ditambah lagi tujuan dari kegiatan ini baik, dengan mengurangi angka kekerasan terhadap wanita di Sumut, khususnya Kota Medan.
“Apalagi sesuai data yang didapat korban kekerasan terhadap wanita di Kota Medan cukup tinggi, rata-rata di usia 13 hingga 17 tahun. Makanya itu, kegiatan ini dirasa sangat baik, untuk memberikan edukasi kepada para pelatih,” tambahnya. (m33)