Ketua Umum FORKI Aceh, Irfansyah, berfoto bersama dalam penataran wasit atau juri, yang diikuti 41 peserta dari kab/kota se-Aceh, di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (24/9). Waspada/Ist
LANGSA (Waspada): Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Aceh, Irfansyah, membuka secara resmi penataran wasit atau juri yang diikuti 41 peserta dari kab/kota se-Aceh, di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (24/9).
Irfansya kepada wartawan via telefon selularnya, Sabtu (24/9) menjelaskan, penataran dan pelatihan wasit atau juri Forki Aceh bertujuan untuk mengeliatkan karate Aceh juga dan diharapkan peserta internet mengikuti pelatihan ini.
“Saya merasa bangga dan bahagia dengan berlangsungnya kegiatan penataran dan ujian wasit juri Forki Aceh. Kegiatan ini merupakan program kerja Forki Aceh yang menjadi simbol pergerakan positif karate Aceh ke depan,” kata Irfansyah yang juga Anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh (PA) dari dapil Langsa-Tamiang itu.
Disamping itu juga, legislator muda Aceh ini berharap Karate Aceh harus dan bisa bangkit. Kita harus terus fokus terhadap peningkatan prestasi. Maka dari itu, kami menyadari perlu adanya peningkatan SDM dari semua lini terutama perwasitan.
Lanjutnya, perwasitan adalah bidang yang bertindak sebagai gerbang utama peningkatan prestasi. Dari keputusan wasit/juri akan terlihat atlet-atlet potensial yang akan menjadi kebanggan Aceh.
Secara filosofis, wasit/juri adalah hakim atau pemegang kekuasaan tertinggi dalam pertandingan. Wasit/ juri memiliki hak tertinggi dalam mengambil keputusan disetiap pertandingan, dengan menjunjung tinggi sumpah Karate.
“Besar harapan saya agar kegiatan ini berjalan dengan lancar dan baik.
Maka dari itu, kegiatan penataran dan ujian wasit/juri Forki Aceh tahun 2022 bisa sukses,” tandas Dekpan, sapaan akrab Irfansyah diujung telefonya. (crp)