JAKARTA (Waspada): Menakar tingkat keterpilihan bakal calon wakil presiden (Bacawapres) untuk Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo versus pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, ternyata pasangan Prabowo – Airlangga unggul atas Ganjar dan Anies.
Dalam survei LKPI (Lembaga Kajian Pemilu Indonesia) dengan mengambil sampel sebagai responden menggunakan metodologi multistage random sampling, yang melibatkan 1.888 responden dan teknik pengumpulan data dilakukan secara wawancara, menggunakan kuesioner yang disebar sejak 5 hingga 17 September 2023, dengan margin of error survei tersebut 2,26 persen, yang artinya, dalam hal ini terdapat kemungkinan 95 persen bahwa nilai riil berada dalam kisaran ±2,26 persen dari nilai terukur/survei.
Populasi survei adalah seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang punya hak pilih dalam pemilihan umum (Pemilu), yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dalam penelitian survei kali ini LKPI melakukan simulasi nama kandidat secara tertutup dua pasangan, dan hasilnya, nama Prabowo Subianto jika dipasangkan dengan Airlangga Hartarto jauh mengungguli elektabilitas Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Mahfud MD.
“Dan, hasil yang berbeda didapatkan nama Prabowo Subianto ketika dipasangkan dengan Erick Thohir tidak bisa mengungguli elektabilitas Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Mahfud MD.
Dimana tingkat rlektabilitas Prabowo-Airlangga mencapai 44,8 persen, sementara pasangan Ganjar Pranowo -Mahfud MD hanya 41,6 persen, dan yang belum memilih sebanyak 13,6 persen” demikian Koordinator Survei LKPI
Andri Gunawan, Jumat (22/9/2023), di Jakarta.
Elektabilitas Prabowo-Erick Thohir hanya mencapai 38,9 persen, sementara pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD unggul dengan tingkat elektabilitas sebesar 51,8 persen dan yang belum menentukan pilihan sebanyak 9,3 persen.
Begitu juga ketika dilakukan simulasi kedua tertutup, menurut Andri, dua pasangan dengan mambandingkan Prabowo – Airlangga dengan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar.
Hasilnya Prabowo Airlangga unggul dengan tingkat elektabilitas sebesar 53,7 persen sementara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.39,7 persen dan yang belum menentukan pilihan sebanyak 5,6 persen.
Kemudian ketika Prabowo Subianto dipasangkan dengan Erick Thohir maka hasilnya tidak bisa mengungguli pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, yang memiliki tingkat elektabilitas 38,6 persen, sedangkan Prabowo Subianto-Erick Thohir 33,8 persen dan belum memilih 27,6 persen.
Selanjutnya, kata Andri, dalam uji simulasi tiga nama pasang capres – cawapres dengan pertanyaan tertutup hasilnya ketika 1888 responden diminta memilih jika pilpres saat survei ini dilakukan pasangan Prabowo Subianto – Airlangga Hartarto unggul diurutan pertama dimana tingkat keterpilihan mencapai 42,8 persen, dan pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD 34,4 persen, kemudian Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 16,3 persen.
Dalam uji simulasi berikutnya dengan tiga pasangan nama capres – cawapres, pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD unggul dengan tingkat keterpilihan 42,8 persen, di susul Prabowo Subianto -Erick Thohir dengan 27,2 persen dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 19,7 persen serta 10,3 persen belum menentukan pilihannya.
Dari hasil survei diketahui 39,7 persen pada pilpres 2019 merupakan pemilih Jokowi – Ma’ruf Amin dan sebanyak 34,8 persen pemilih Prabowo – Sandiaga, selebihnya 25, 5 persen belum pernah memilih di pemilu. Dalam survei juga ditemukan bahwa peta pemilih Jokowi – Maruf Amin untuk memilih pasangan Prabowo Subianto – Airlangga Hartarto sebanyak 40,7 persen dan pemilih Ganjar Pranowo – Mahfud MD 42,1 persen, dan selebihnya tidak memilih.
“Sedangkan untuk para pemilih Prabowo – Sandi terpetakan oleh hasil survei ini yang memilih pasangan Prabowo – Airlangga sebanyak 30,2 persen dan yang memilih Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar sebanyak 52,8 persen, selebihnya belum memilih,” pungkas Andri. (Rel/J05)