JAKARTA (Waspada): Keberadaan SuperApp BTN menjadi andalan dalam mendorong implementasi ekosistem digitalisasi pasar di seluruh Indonesia. Penggunaan aplikasi SuperApp BTN Mobile diyakini bakal mempermudah para pedagang melakukan transaksi usahanya.
Adapun salah satu pasar yang dijadikan target implementasi ekosistem digitalisasi pasar menggunakan SuperApp BTN, adalah Pasar Tagog, Padalarang, Bandung Barat. Di kawasan tersebut, perseroan menggelar Serbu Pasar BTN dengan melaunching Ekosistem Digitalisasi Pasar Tagog.
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, perseroan membuka dan mendekatkan diri dengan pasar sebagai ekosistem perumahan untuk memperkuat sistem pembayaran dan juga inklusi keuangan sehingga transaksi dari pedagang lebih cepat, lebih murah dan mudah.
“Dengan demikian volume perdagangan akan semakin tinggi dan para pedagang bisa tumbuh dan berkembang ke depannya,” kata Haru usai Launching Ekosistem Digitalisasi Pasar Tagog, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (7/3).
Dia mengungkapkan, launching ekosistem digitalisasi pasar sejalan dengan tujuan perseroan untuk memperluas bisnisnya di segmentasi retail seperti pedagang, pengusaha, dan nelayan.
“BTN mobile nantinya akan menjadi sebuah pioneer dalam pengembangan ekosistem digital pasar ini karena BTN Mobile juga akan menjadi solusi nyata untuk mempermudah seluruh layanan transaksi pedagang pasar untuk menjalankan kegiatan operasionalnya sehari-hari,” ujar Haru.
Menurutnya, saat ini pasar tetap memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat sehingga Bank BTN dituntut untuk mendukung pengembangan ekosistem pasar menuju era digitalisasi. Hal ini agar para pedagang pasar bisa merasakan kemudahan dalam hal transaksi dan layanan perbankan lainnya.
Haru jelaskan, dalam pengembangan ekosistem digitalisasi pasar produk transaksi yang akan ditawarkan BTN meliputi QRIS/EDC, Agen Batara, Tabungan Batara dan Tabungan Bisnis. Sedangkan pengembangan ekosistem pembiayaan kepada para pedagang, produk yang ditawarkan meliputi KPR Subsidi, KUR dan KUMKM.
Sementara untuk pengembangan ekosistem bisnis, Bank BTN akan bekerjasama dengan pengelola Pasar Tagog yakni PT Bangunbina Persada dalam layanan perbankan seperti giro, deposito, kredit konstruksi, payroll dan lainnya.
Pasar Tagog Padalarang dipilih sebagai salah satu pengembangan ekosistem digitalisasi pasar dikarenakan menjadi salah satu pasar tradisional terbesar di Kabupaten Bandung Barat yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun.
Adapun saat ini pasar Tagog yang dikelola oleh PT Bangunbina Persada selama 15 tahun telah memiliki total kios 1.600 unit dan di kelola oleh 1.200 pedagang.
“Setelah Pasar Tagog, Bank BTN akan memperluas pengembangan ekosistem digitalisasi ke berbagai pasar di seluruh Indonesia,” jelas Haru.
Pihaknya akan melakukan sinergi bersama semua stakeholder pasar seperti pengelola, pedagang, paguyuban pedagang, serta masyarakat yang memiliki peran penting didalam pengembangan ekosistem ini.
“Bank BTN akan terus melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung pengembangan ekosistem di pasar tersebut seperti pembukaan booth, sosialisasi produk, pelatihan, kegiatan sosial dan kerjasama branding BTN,” tutur Haru.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, implementasi digitalisasi pasar merupakan sinergi antara Bank BTN dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), dengan target setahin ini 1.000 pasar di seluruh Indonesia bisa terdigitalisasi.
“Saya pikir ini luar biasa BTN, ini merupakan bukti konkrit BTN melakukan digitalisasi, terima kasih banyak Pak Dirut beserta jajaran yang juga memastikan dan mengadakan di pasar- pasar rakyat, karena kami penguatannya adalah di pasar- pasar tradisional,” terang Jerry.
Menurut Jerry, Kemendag mengharapkan perbankan Himpunan Bank Bank Negara (Himbara), khususnya BTN bisa membantu pemerintah memajurkan pasar rakyat. Pasalnya, pasar rakyat adalah sentra ekonomi atau sentra perdagangan yang memastikan bahwa perputaran transaksi banyak disitu serta memudahkan masyarakat.

“Kami sangat mendukung upaya Bank BTN dalam menerapkan digitalisasi di pasar. Kami mengecek langsung ke lapak- lapak pedagang memastikan bahwa transaksi bisa dilakukan secara cashlesh tidak menggunakan uang tunai dan itu berhasil,” paparnya.
Sementara itu, Anggota DPR Komisi XI DPR Puteri Anneta Komarudin menambahkan, sebagai mitra kerja Bank BTN di Komisi XI DPR RI, dirinya menyambut baik atas penandatanganan MOU tersebut di Kabupaten Bandung Barat, khususnya Pasar Tagog Padalarang.
“Ini merupakan suatu langkah positif dari Bank BTN yang semakin gencar dalam menggarap segmen pelaku pasar, yang memang selama ini masih sangat membutuhkan kemudahan akses keuangan formal dari perbankan, termasuk lewat Bank BTN,” ungkapnya. (J03)