JAKARTA (Waspada): Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, secara bulan (month to month/mtm) pada Mei 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen.
“Terhitung tingkat inflasi di Indonesia pada Mei 2024 mencapai 2,84% Year on Year (YoY). Nilai ini lebih rendah dibandingkan posisi April sebesar 3%,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin (3/6/2024).
Menurutnya, penurunan inflasi ini terutama disebabkan oleh penurunan harga pangan dan energi, terutama adalah beras. Penurunan harga ini terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok transportasi.
Meski demikian, deflasi pascalebaran di bulan Mei 2024 ini, tidak sedalam beberapa periode sebelumnya.
“Komoditas beras mengalami deflasi periode bulanan Mei 2024 sebesar 3,59 persen, dan memberikan andil deflasi sebesar 0,15 persen;” ujar Amalia.
Secara umum, terangnya, ada 29 provinsi mengalami deflasi beras, lalu satu provinsi stabil, sisa delapan lainnya mengalami inflasi beras.
“Tidak semua komoditas memberikan andil deflasi. Terdapat juga beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi,” tutur Amalia.
Diantaranya, sambungnya, komoditas seperti perhiasan, bawang merah, cabe merah, dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen. (J03)