Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Rudi Hartono Bangun Pertanyakan Kinerja Keuangan PLN

Rudi Hartono Bangun Pertanyakan Kinerja Keuangan PLN
Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun pada rapat kerja dengan Direktur Utama PLN, Selasa(3/12/2024) di Gedung DPR RI Jakarta. (Screenshot/ist)

JAKARTA (Waspada): Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun mempertanyakan kinerja keuangan PLN saat rapat dengar pendapat berama Direktur Utama PT PLN beserta Sub Holdingnya.

Kinerja keuangan PLN ini dipertanyakan sebab dalam laporan yang diterima Komisi VI DPR total revenue (pendapat) dinilai kecil, hanya Rp 22,1 triliun.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Rudi Hartono Bangun Pertanyakan Kinerja Keuangan PLN

IKLAN

” Total revenue tahun 2023 mencapai Rp487,4 Triliun. Jika total revenue 2023 ini dikurang berbagai beban dan biaya bisnis PLN, maka tersisalah laba bersih 22,1 triliun. Sebenarnya berapa persen biaya beban dan bisnis operasi PLN? tanya Rudi Hartono Bangun kepada Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam rapat yang berlangsung, Selasa(3/12/2024) di Gedung DPR RI Jakarta.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumut ini meminta kinerja keuangan PLN ini dijelaskan sehingga total revenue hanya Rp 22,1 triliun. ” Ini mohon dijelaskan kinerja keuangan, kalau 10 persen kemungkinan masih ada Rp48 trilun total laba bersih,” ujar Rudi Hartono Bangun.

Di sisi lain, Rudi Hartono Bangun meminta penjelasan soal PLN ini sekarang sedang meningkatkan penjualannya kepada para pelanggan. “Nah itu sekarang dijual ke sektor apa saja, apakah industri, manufaktor dan di provinsi mana saja yang di jual. ? Mohon penjelasan, tukasnya.

Di kesempatan ini, Rudi Hartono Bangun meminta penjelasan terkait pelaporan BPK di April 2024, tentang kebijakan PLN yang tidak memasukkan 17086 pelanggan tarif
premium.

Rudi Hartoono Bangun mengakui hal ini disampaikannya sebab dirinya sebagai anggota DPR ditanyakan kalangan wartawan, dimana disebutkan sesuai peraturan ESDM no 28 Tahun 2016 ini hal tersebut membebeani keuangan negara sebesar 8,5 triliun, dan katanya juga kehilangan pendapatan samapi Rp5, 9 triliun.

” Ini apakah benar pak yang disampaikan dalam laporan BPK April 2024 , saya ingin menanyakan model bisnisnya ini. Kalau benar PLN ini tidak memasukkan 17086 pelanggan itu , bagaimana cara perhitungannya sehingga negara terbebani?, ” tukas Rudi Hartoono Bangun.

Diawal kesempatan, Rudi Hartono menyampaikan masukan dari konsituen kepada jajaran PLN yang menurut pelanggan kerja – kerja PLN di dalam hal jaringan dan distribusi serta gangguan memang dirasakan pelayanannya baik, yakni cepat , tanggap melayani keluhan keluhan para pelanggan. Itu aspirasi rakyat, tandas Rudi Hartono Bangun. (J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE