Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Prihatin Atas Jalan Mundur Demokrasi, Sekjen PDIP Pakai Baju Hitam Saat Terima Dubes Inggris

Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada):
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Inggris untuk RI yang baru Dominic Jermey di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023), terlihat mengenakan baju hitam yang diakuinya sebagai bentuk keprihatinan atas jalan mundur demokrasi di Indonesia karena ambisi kekuasaan.

” Saya hari ini sengaja menggunakan baju hitam sebagai keprihatinan atas jalan mundur demokrasi di Indonesia karena ambisi kekuasaan. Kami sangat cinta Pak Jokowi, dan mendukungnya sebagai Presiden dengan total, namun kami sangat sedih melihat perkembangan akhir-akhir ini,” ujar Hasto melalui relisnya yang diterima terkait hubungannya dengan Presiden Jokowi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Prihatin Atas Jalan Mundur Demokrasi, Sekjen PDIP Pakai Baju Hitam Saat Terima Dubes Inggris

IKLAN

Dalam relis yang diterima, Hasto menambahkan, Pemilihan Umum Pemilu tahun 2024 merupakan tantangan berat bagi demokrasi Indonesia. Untuk itu penting bagi masyarakat Internasional memberikan perhatian serius bagi proses pemilu yang sedang berlangsung di Indonesia.

Sekjen PDI Perjuangan mengapresiasi perhatian Dubes Inggris dan juga masyarakat Internasional atas perkembangan dan situasi politik nasional pasca keputusan Jokowi mendorong Gibran menjadi cawapres dengan berbagai skenario hukum melalui MK di Indonesia.

Pada pertemuan dengan Dubes Inggris itu,
Hasto didampingi Ketua DPP Ahmad Basarah, Anggota DPR Andreas Pareira dan Ketua Departemen Hubungan Internasional DPP PDI Perjuangan, Hanjaya Setiawan.

Hasto menjelaskan PDI Perjuangan (PDIP) terus melakukan institusionalisasi partai politik dalam rangka meningkatkan demokratisasi di Indonesia.

“Ini jawaban PDI Perjuangan dalam hal meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia dengan cara institusionalisasi partai dan meningkatkan kualitas demokrasi internal partai,” sebut Hasto melalui relis yang diterima media di Jakarta.

Hasto juga memaparkan sejarah kantor PDIP saat mengalami serangan masa Orde Baru. Saat itu kantor PDIP menjadi simbol perlawanan dan mendapat dukungan moral yang sangat luas dari masyarakat. Lalu diceritakannya langkah-langkah memodernisasi partai termasuk dengan membangun 129 kantor partai serta tiga sekolah partai.

Mengenai situasi terkini di Indonesia, Hasto mengatakan PDIP saat ini bersiap diri menuju Pemilu dengan banyak melakukan konsolidasi. Diceritakannya soal pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang baru saja diumumkan.

“Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD diumumkan oleh Ibu Megawati di kantor ini. Ketika pasangan itu diumumkan, inilah jawaban PDIP dalam menghadapi prolematika yang ada saat ini. Kami mendengar aspirasi masyarakat dengan mengumumkan pasangan calon ini. Kami percaya paslon Ganjar-Mahfud akan menjadi terang keadilan, mempercepat kemakmuran dengan memberantas KKN”, lanjut Hasto.

Dubes Dominic mendengar anstusias paparan Hasto.

“Beberapa hari lalu saya menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo. Ini kunjungan pertama saya. Ke Kantor PDIP, terima kasih atas sambutannya,” ucap Dubes Dominic.

Pertemuan berlangsung hangat selama satu jam. Dubes Dominic menyebut sedang mencari kediaman permanen selama masa tugasnya di Indonesia.

“Sepertinya tidak jauh dari Kantor PDIP. Sehingga sesekali nanti bisa ngopi bareng,” kata Dubes Dominic yang mengundang tawa Hasto.

Mengakhiri pertemuan Hasto menyerahkan Buku Mustikarasa tentang resep masakan Nusantara yang disusun pada masa Pemerintahan Soekarno
dan Buku Pancasila versi Bahasa Inggris.

Sambil melepas Dubes Dominic, Hasto menjelakan makna tulisan Satyam Eva Jayate yang tertulis di dinding lobby. (j05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE