JAKARTA (Waspada): Total portofolio kredit konsumer PT Bank Central Asia (BCA) di triwulan III/2022 tumbuh 10,4% secara tahunan (Year on Year/YoY) menjadi sebesar Rp165 triliun.
“Dibarengi saldo outstanding kartu kredit yang juga tumbuh 15,8% YoY menjadi Rp13 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,6% YoY menjadi Rp682 triliun,” kata Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, kemarin sore .
Pertumbuhan portofolio kredit tersebut di dukung sektor Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 10,4% (YoY) menjadi Rp105 triliun, dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) tumbuh 9,2% (YoY) menjadi Rp43,8 triliun.
Pada Triwulan III/2022 penyaluran kredit BCA) mengalami pertumbuhan 12,6% secara YoY. Pertumbuhan kredit ini terjadi di semua segmen, seiring mulai pulihnya perekonomian nasional.
“Kami melihat tren pemulihan permintaan kredit konsumer berlanjut. Didukung pelaksanaan dua kali expo di tahun ini, kami menerima total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp30 triliun,” ucap Jahja.
Dari sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) naik 15,1% YoY, ditopang oleh tingginya frekuensi transaksi dan peningkatan basis nasabah. Laba bersih BCA dan entitas anak usaha mencapai Rp29 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2022, atau tumbuh 24,8% YoY.
“Kami juga menggelar BCA UMKM Fest 2022 untuk mendukung perkembangan UMKM. Dari BCA UMKM Fest mampu menjangkau lebih dari 1.200 UMKM, dan BCA Wealth Summit mencatat lebih dari 1 juta pengunjung,” ucap
Untuk kredit korporasi, kata Jahja, meningkat 13,4% YoY mencapai Rp306,1 triliun di September 2022, sedangkan kredit komersial dan UKM naik 12,6% YoY mencapai Rp203,5 triliun.
Sehubungan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 18,6% YoY menjadi Rp172,7 triliun per September 2022, atau berkontribusi hingga 25,1% terhadap total portofolio pembiayaan BCA.
Rasio kredit bermasalah (NPL) Bank BCA terjaga sebesar 2,2%, sementara rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing sebesar 247,9% dan 49,9%. Sejalan dengan capaian tersebut, total aset BCA naik 10,2% YoY menjadi Rp1.289 triliun.
Di sisi pendanaan, CASA naik 15,1% YoY mencapai Rp830,4 triliun per September 2022, berkontribusi hingga 81% dari total dana pihak ketiga. Pertumbuhan CASA menjadi penopang utama bagi kenaikan total dana pihak ketiga mencapai Rp1.026 triliun, atau tumbuh 11,0% YoY.
Di triwulan ketiga ini BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) selama sembilan bulan pertama tahun 2022, yakni naik 9,3% YoY menjadi Rp46,1 triliun.
“Pendapatan selain bunga tumbuh 7,8% YoY menjadi Rp16,7 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,2% YoY. Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp62,8 triliun atau naik 8,9% YoY,” ungkap Jahja.
Sementara itu, biaya provisi tercatat turun Rp3,7 triliun dibandingkan tahun lalu. Didukung oleh pencapaian-pencapaian positif tersebut, laba bersih BCA naik 24,8% YoY menjadi Rp29,0 triliun. (J03)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.