Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Senin Depan Kunjungan Ke Sumbar

Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Senin Depan Kunjungan Ke Sumbar
Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman/ist

JAKARTA (Waspada): Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menyampaikan keprihatinan mendalam terkait peristiwa tragis yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumber).

“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya almarhum, dan kami doakan agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Terhadap pelaku, kami ingin hukum ditegakan agar ditindak tegas dengan dimintai pertanggungjawaban hukum, baik dalam konteks pidana, disiplin dan kedinasan,” ujar Habiburokhman di Gedung  Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (22/11/2024).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Senin Depan Kunjungan Ke Sumbar

IKLAN

Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menjelaskan dua isu utama yang menjadi sorotan dalam kasus ini.

Pertama, penggunaan pistol untuk menembak yang tidak dalam aturan yang seharusnya.

“Karena dia menggunakan pistol untuk menembak dan sudah merencanakan untuk menembak. Saya menduga itu sebagai pembunuhan berencana, tapi nanti penyidik silahkan memprosesnya,” kata Habib.

Kedua, latar belakang peristiwa yang diduga terkait tindakan almarhum Kasat Reskrim dalam menindak tambang ilegal galian C.

Sebagai langkah responsif, Komisi III DPR RI berencana melakukan kunjungan langsung ke Sumbar , Senin (25/11) mendatang.

“Beberapa anggota (Komisi III) yang akan ke sana, saya mungkin akan memimpin langsung, atau setidaknya nanti ada Pak Rano Al-fath yang memimpin ke sana,” sebutnya.

Selain itu, pada Kamis (28/11) setelah Pilkada, Komisi III juga akan memanggil Kapolda Sumatera Barat, Kapolres Solok Selatan, dan Kadiv Propam Mabes Polri untuk membahas kasus ini secara spesifik.

“Ya memang masih spesifik masalah ini, tapi karena ada Pak Kadiv Propam, kami juga ingin tahu bagaimana pemantauan kelayakan anggota ini menggunakan senjata.” ungkapnya

Dalam kasus ini, Habiburokhman juga menyoroti pentingnya evaluasi terhadap mekanisme penggunaan senjata api oleh anggota kepolisian.

“Apakah ada mekanisme semacam medical check-up nya, dalam konteks kematangan kejiwaannya, menggunakan senjata yang dilakukan secara rutin tiap tahun, atau seperti apa. Jangan sampai terulang lagi, kami yakin dan percaya Bapak Kapolri kita, tidak akan, memberi toleransi terhadap pelaku-pelaku seperti ini,” jelasnya.
 
Ia juga menyoroti rekaman video yang menunjukkan pelaku berjalan tanpa borgol, mengenakan jaket, dan terlihat merokok di dalam ruangan tanpa rompi tahanan. (J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE