Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Peringati Hari Ibu, PDI Perjuangan Gelar Diskusi “Perempuan Jaga Demokrasi”

Peringati Hari Ibu, PDI Perjuangan Gelar Diskusi "Perempuan Jaga Demokrasi"
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto didampingi oleh Syafira, calon anggota legislatif DPRD kabupaten Bekasi saat memberikan konferensi pers sebelum diskusi "Perempuan Jaga Demokrasi". (Ist)

JAKARTA (Waspada): Dalam rangka memperingati Hari Ibu 2023, Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan berkolaborasi dengan GAMA ’98 menyelenggarakan diskusi publik, bertajuk “Perempuan Jaga Demokrasi: Ibu (kembali) Bersuara Tegakkan Demokrasi”.

Diskusi itu digelar di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023). Tampak, ratusan perempuan kader dan simpatisan PDI Perjuangan, aktivis perempuan Kawan Ganjar-Mahfud ’98 serta kelompok muda dan mahasiswi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Peringati Hari Ibu, PDI Perjuangan Gelar Diskusi "Perempuan Jaga Demokrasi"

IKLAN

Hadir sebagai pembicara pembuka yakni, Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak DPP PDI Perjuangan, Sri Rahayu.

Acara juga akan diisi dengan berbagai diskusi. Ketua DPP PDIP bidang Penanggulangan Bencana, Ribka Tjiptaning pun mengisi dengan topik ‘Perjuangan Reformasi 98’.

Lalu, peneliti feminis yang juga mantan Direktur Kalyanamitra, Dr. Ruth India Rahayu akan mengisi diskusi dengan bertema “Problem Demokrasi Sesudah Reformasi 98, Tinjauan Feminisme”. Sedangkan, Ketua Prodi S1 Ilmu Politik Fisip UI, Dr. Nurul Nurhandjati juga akan mengisi diskusi dengan topik ‘Keterwakilan Perjuangan Perempuan dalam Proses Demokrasi.

Diskusi juga diisi oleh perwakilan mahasiswa, Dandi dari Universitas Nasional (Unas) yang bertajuk “Gerakan Mahasiswa Masa Kini”.

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid juga akan mengisi diskusi bertajuk “Penegakan Hukum: Penanganan Kasus-kasus HAM”.

Ditemui sebelum acara, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa acara diskusi hari ini menjadi suatu peristiwa yang sangat penting. Mengingat, setiap tahun selalu dirayakan oleh partai berlambang moncong putih itu.

Hasto juga mengutip pernyataan Presiden Pertama RI, Ir Soekarno atau Bung Karno soal peran perempuan sebagai jalan peradaban bangsa.

“Bung Karno menegaskan bahwa perempuan jalan peradaban,” kata Hasto yang turut didampingi oleh Syafira, calon anggota legislatif DPRD kabupaten Bekasi.

Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini juga menambahkan, Indonesia akan maju apabila laki-laki dan perempuan sama-sama menunjukan peran dalam kemajuan bangsa.

Hasto mengibaratkan, laki-laki dan perempuan sebagai burung Garuda yang terbang dengan kedua sayapnya.

“Bagaimana kepak sayap burung Garuda, terbang ke angkasa di dalam posisi yang sederajat, saling mendukung, saling berkolaborasi untuk kemajuan Indonesia kita,” terang Hasto.

Di lokasi acara, juga disediakan spanduk putih yang bisa diisi dengan aspirasi kaum perempuan dalam memajukan dan perjuangan terhadap demorkasi di Indonesia.

Sebagai informasi, setiap tahunnya, DPP PDI Perjuangan selalu menggelar peringatan Hari Ibu pada 22 Desember.

Hari Ibu merupakan momentum untuk mengenang perjuangan pergerakan perempuan dalam Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928 di Ndalem Joyodipuran, Yogyakarta.

Saat itu, ada sekitar 600 perempuan dan ibu yang berasal dari 30 organisasi perempuan di Jawa dan Sumatera yang berkumpul.

Mereka mendiskusikan upaya untuk meningkatkan derajat dan kiprah perempuan dalam gerakan bangsa. Melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959, Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Di era Orde Baru, rezim Soeharto mereduksi hak-hak perempuan terutama hak-hak politiknya. Rezim ini mendirikan organisasi perempuan Dharma Wanita Persatuan yang bertugas mengontrol dan mengawasi kegiatan perempuan.

Orde Baru mendiskriminasi pekerja perempuan dengan gaji yang jauh di bawah gaji laki-laki untuk pekerjaan yang sama. Sejumlah perempuan yang bersuara kritis dan berani membela hak-hak kaum perempuan berujung pada kematian tragis. (irw)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE