JAKARTA (Waspada):Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengatakan larangan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) kepada kader PDIP yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) menjadi indikasi kuat Gubernur Jawa Tengah itu tidak diusung partainya pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Sebagai Ketua Bappilu, menurut Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta 2024, Bambang Pacul kiranya sudah mendapat informasi partainya tidak akan mengusung Ganjar.
Karena itu, sebutnya, Bambang Pacul berani menyatakan hal itu ke publik melalui media.
Hal itu juga menjadi indikasi kuat, Bambang Pacul mendapat restu dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk melarang kader PDIP mendukung Ganjar,urai M. Jamiluddin Ritonga dalam keterangan tertulisnya kepada waspada.id, Senin (19/12/2022), di Jakarta.
Tanpa restu,tambahnya, Bambang Pacul tentu tidak berani menyampaikan hal tersebut mengingat PDIP masih sangat sentralistis.
“Semua keputusan strategis ada di tangan Megawati, termasuk terkait capres yang akan diusung,”paparnya.
Karena itu,lanjut Ritonga, kalau ada kader PDIP yang berani bicara capres, apalagi melarang kadernya tidak mendukung Ganjar, maka patut diduga kuat itu bukan pesan murni Bambang Pacul.
Bambang Pacul hanya meneruskan pesan dari yang punya kewenangan mutlak di PDIP, yaitu Megawati, tandasnya.
Jadi, PDIP sudah semakin terang benderang tidak akan mengusung Ganjar pada Pilpres 2024. Ganjar seharusnya dapat menangkap sinyal tersebut.
Karena itu, kalau Ganjar tetap ingin nyapres, sudah saatnya mencari partai yang ingin mengusungnya.
KIB tampaknya berpeluang menerima Ganjar untuk mendampingi Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto,” pungkas M. Jamiluddin Ritonga (J05)