Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Pembentukan Forum MPR Dunia Menguatkan Forum Yang Sudah Ada

Pembentukan Forum MPR Dunia Menguatkan Forum Yang Sudah Ada
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kiri). (ist)

BANDUNG (Waspada): Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memastikan Forum MPR Dunia tidak akan menjadi duplikasi dari berbagai forum parlemen yang sudah ada.

Sebaliknya, menguatkan keberadaan PUIC (Uni Parlemen Negara Anggota OKI), serta Inter Parliamentary Union/IPU (Persatuan Parlemen Dunia).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pembentukan Forum MPR Dunia Menguatkan Forum Yang Sudah Ada

IKLAN

“Mengingat parlemen yang diundang dalam Forum MPR Dunia, rata-rata belum terakomodir dalam PUIC dan IPU. Tidak ada duplikasi, karena Forum MPR Dunia fokus kepada Majelis, bukan kepada Dewan,”ujar Bamsoet usai mengunjungi operation room Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam membantu pengamanan konferensi internasional pembentukan Forum MPR Dunia, di Hotel Pullman, Bandung, Senin (24/10).

Ketua MPR menambahkan, selain sebagai pengejawantahan amanat UUD NRI 1945, khususnya dalam berperan aktif menjaga perdamaian dunia, konferensi internasional pembentukan Forum MPR Dunia juga memperkuat kepemimpinan Indonesia dalam G-20.

Karena berbagai isu yang dibahas, seperti perdamaian dan keamanan dunia, turut menguatkan berbagai isu yang juga akan dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Bali pada 15-20 November 2022 mendatang.

Apresisasi Polri Dan BIN

Bamsoet, mengapresiasi kesiapan personel Polri dan BIN yang terjun langsung membantu pengamanan rangkaian konferensi internasional pembentukan Forum for World Consultative Assembly (Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia/Forum MPR Dunia), pada 24-26 Oktober 2022 di Bandung.

Dia mengharapkan konferensi internasional yang digagas dan pertama kali diselenggarakan MPR RI ini dipastikan berjalan aman dan damai.

Tercatat delegasi yang hadir sudah mencapai ratusan anggota parlemen dari sekitar 15 parlemen negara dunia plus satu lembaga dari Parliamentary Union of the OIC Member States/PUIC (Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam).

Parlemen yang hadir antara lain, Turki, Mesir, Maroko, Pakistan, Palestina, Arab Saudi, Aljazair, Bahrain, Malaysia, Mozambik, Yaman, Iran, Irak, Yordania, dan Indonesia yang selain sebagai tuan rumah juga turut menjadi peserta delegasi.

“MPR RI sengaja memilih Bandung sebagai tuan rumah, karena kota ini memiliki sejarah penting sebagai tuan rumah Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, yang memberikan andil besar bagi kemerdekaan bangsa-bangsa Asia dan Afrika.

Kita sengaja tidak memilih Bali, karena sudah terlalu banyak deklarasi yang dihasilkan dari berbagai konferensi internasional di Bali.

Menjadikan Bandung sebagai tuan rumah juga bagian mempromosikan berbagai kota lainnya di Indonesia kepada dunia internasional.

Diharapkan melalui konferensi ini bisa menghasilkan Bandoeng Declaration of Global Democracy Coalition: Reinvigorating Global Democracy Through Strengthening The Role of People Assemblies.

Kelahiran Bandoeng Declaration tersebut akan menjadi deklarasi skala global pertama yang dihasilkan di Bandung sejak Konferensi Asia Afrika 1955,” ujar Bamsoet

Dia menjelaskan, rangkaian acara konferensi internasional dimulai pada 24 Oktober 2022. Gubernur Jawa Barat Kang Ridwan Kamil akan menjamu para delegasi untuk makan malam bersama di Gedung Sate.

Kemudian pada 25 Oktober 2022, delegasi akan melakukan history walk dari Hotel Savoy menuju Gedung Merdeka, untuk mengenang perjuangan Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Dilanjutkan rangkaian pembukaan konferensi di Gedung Merdeka.

Pembukaan konferensi

Dijadwalkan Sekretaris Jenderal Liga Dunia Muslim (MWL) Dr Muhammad Bin Abdul Karim Al Issa, serta Sekretaris Jenderal PUIC Mr. Mouhamed Khourchi akan memberikan sambutan.

Pembukaan konferensi dilakukan Menko Polhukam Mahfud MD yang datang mewakili Presiden Joko Widodo.

“Setelah dari Gedung Merdeka, siang harinya para delegasi akan kembali ke Hotel Pullman untuk memulai sidang konferensi. Masing-masing delegasi diberikan waktu 15 menit untuk menyampaikan pandangannya seputar pembentukan Forum for World Consultative Assembly (Forum MPR Dunia). Dari berbagai pandangan delegasi tersebut, akan diambil saripati yang dapat dijadikan joint statement berupa Bandoeng Declaration,” pungkas Bamsoet.(j04)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE