Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Pasca Miftah Olok Penjual Minuman; Ditegur Seskab, Didesak Copot Hingga Disindir KPK

Pasca Miftah Olok Penjual Minuman; Ditegur Seskab, Didesak Copot Hingga Disindir KPK
Utusan Khusus Presiden Miftah menghina penjual es berujung desakan agar dicopot Prabowo. Antara

JAKARTA (Waspada): Partai Gerindra menyatakan tindakan utusan khusus presiden, Miftah Maulana Habiburrahman mengolok penjual minuman tak sesuai dengan ajaran Presiden Prabowo Subianto.

“Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @prabowo inginkan dan ajarkan. Terima kasih,” tulis Gerindra di akun Instagramnya @gerindra, Rabu (4/12).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pasca Miftah Olok Penjual Minuman; Ditegur Seskab, Didesak Copot Hingga Disindir KPK

IKLAN

Gerindra pun sempat mendesak Miftah meminta maaf atas ucapannya yang dianggap sebagian kalangan telah menghina seorang penjual es.

Kalimat itu pun dibarengi dengan potongan video rekaman pidato Prabowo. Pada video itu Prabowo menekankan pentingnya sikap menghormati orang-orang kecil, termasuk para pedagang kaki lima hingga sopir ojek online.

“Si pedagang kaki lima tiap hari keluar, dia dorong itu, keringat, fisik, untuk mencari makan untuk anak dan istrinya. Itu yang kita hormati. Mereka mulia, mereka jujur, mereka halal,” kata Prabowo di podium.

Ramai di medsos potongan video Miftah mengolok-olok penjual minuman yang menjajakan dagangannya di acara tabligh akbar ia isi. Hal ini terjadi dalam momen acara Magelang Bersholawat beberapa hari lalu.

“Es tehmu ijek akeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir),” kata Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam video tersebut.

Ada tujuh petisi daring di situs change.org yang meminta Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah alias Ta’im dari utusan khusus presiden karena mengolok-olok penjual es teh.

Petisi berjudul Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden menjadi petisi dengan dukungan terbanyak. Sudah ada 3.191 orang yang menandatangani petisi itu. Namun Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji itu ogah merespons desakan pencopotan.

“Nggak usah tanya itu, nggak usah tanya itu. Bukan wewenang saya, udah udah itu bukan wewenang saya,” kata Gus Miftah ditemui di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman, DIY, Rabu (4/11).

Miftah pun akhirnya meminta maaf usai ditegur oleh Seskab Mayor Teddy. Istana juga mengklaim Prabowo sudah menegur langsung Miftah terkait aksi yang menghina rakyat tersebut. Sunhaji, penjual es yang dihina tersebut diklaim akan diberangkatkan umrah oleh Miftah dan dijadikan anggota Banser.

KPK juga ikut menyindir Miftah yang belum juga melaporkan harta kekayaan (LHKPN) usai dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.(cnni)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE