
JAKARTA (Waspada): Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis, yang mengatakan kebiadaban Israel, termasuk tindakannya atas Lebanon, perlu disikapi kaum Muslimin dengan upaya memboikot semua brand produk perusahaan multinasional yang memiliki keterkaitan atau terafiliasi dengan perekonomian rezim Zionis Israel.
“Yang terbaik umat Islam bahu-membahu untuk membantu warga di Gaza dan juga Lebanon, baik melalui doa maupun tindakan nyata seperti boikot produk pro Israel,” ujarnya.
Pada November 2023, MUI mengeluarkan fatwa “Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina”. Dalam fatwa tersebut, MUI merekomendasikan umat Islam “semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme”.
Menurut Dosen Politik Internasional dari Universitas Padjajaran, Dina Y. Sulaiman, berbagai upaya diplomasi global, termasuk Indonesia, dalam menghentikan barbarisme Israel di Gaza dan Lebanon selalu membentur tembok tebal lantaran dukungan konstan negara-negara adikuasa atas Israel.
“Karena itu, sejumlah pihak kini melirik boikot sebagai senjata pamungkas untuk meredam kebiadaban Israel di Timur Tengah. Tindakan Boikot pernah berhasil menumbang rezim Apartheid di Afrika Selatan pada 1991,” jelas Dina.
Seperti Afrika Selatan dulu, lanjutnya, Israel juga rezim apartheid dan ini telah dinyatakan resmi oleh PBB. Boikot kala itu mampu menumbangkan rezim apartheid pada 1991. Dimana rezim yang ekonominya lemah pasti akan tumbang.
Seruan boikot serupa juga digaungkan Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), lembaga nirlaba perlindungan komsumen Muslim di Jakarta, Ahmad Himawan. Menurutnya, boikot merupakan langkah yang realistis bagi Muslimin dalam meringankan derita warga di Gaza.
“Yang paling mudah bagi umat Muslim dalam mendukung Palestina adalah dengan memboikot produk pro Israel. Apalagi MUI telah mengeluarkan fatwa, jadi umat Islam tidak perlu lagi ragu,” katanya.
Bagi Co-Founder BDS Indonesia, organisasi global yang aktif mengkampanyekan gerakan boikot atas Israel, Giri Ahmad Taufik, gerakan boikot atas Israel sebenarnya sudah marak di berbagai belahan dunia, utamanya di Amerika dan Eropa.
“Boikot adalah cara kami menunjukkan protes terhadap kebiadaban Israel,” ujarnya dalam sebuah diskusi terbatas di Jakarta belum lama ini.
Menurut Giri, BDS Indonesia telah menetapkan sejumlah brand yang memiliki afiliasi mendukung Israel seperti brand HP, Intel, Axa, Disney, McD, Pizza Hut, Burger King, hingga Puma.
“Dalam situasi saat ini, boikot justru harus lebih ditingkatkan agar para suporter Israel, terutama korporasi-korporasi yang secara eksplisit mendukung Israel, memahami efek dari tindakan mereka,” tegasnya.
Di Indonesia, boikot juga menyasar sejumlah produk lokal yang diketahui memiliki keterkaitan dengan perekonomian Israel. Termasuk yang kena sasaran boikot sejauh ini adalah brand air kemasan lokal, AQUA.
“Ini lantaran mayoritas saham perusahaan tersebut dikuasai oleh perusahaan Perancis, Danone, yang diketahui masih aktif berbisnis di sektor makanan dan minuman di Israel di tengah genosida rezim Zionis atas Gaza,” terangnya. (J03)