Menu
Pusat Berita dan Informasi Kota Medan, Sumatera Utara, Aceh dan Nasional

Misi Perdamaian Jokowi Tergantung Sikap Barat Dan Nato

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Misi Damai Presiden Jokowi di Rusia dan Ukraina tergantung perubahan sikap atau kebijakan politik luar negeri negara barat terhadap peperangan yang sedang terjadi di Ukrania.

Kesimpulan itu disampaikan tiga pembicara dalam Dialektika Demokrasi ‘Misi Damai Jokowi Di Rusia – Ukraina, Efektifkah?’. Mereka yang berpendapat Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Effendi Muara Simbolon, Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno ME dan Pengamat Pertahanan Militer DR. Connie Rahakundini Bakrie MSi di Jakarta Kamis (30/6).

“Saya kira agak sulit untuk masuk ke dalam solusi saat ini. Yang paling cepat, bahwa ada kepastian tidak masuk NATO, tidak masuk Uni Eropa,”kata Simbolon.
Politisi PDI Perjuangan itu memang mendorong agar Presiden Jokowi sebagai sebagai presidensi G-20 harus berada di konflik itu untuk dalam posisi untuk memberi solusi, menengahi.

“Saya jujur di Raker mengatakan itu ke Menlu. Saya mendorong untuk ada bung Karno-bung Karno baru yang memang masuk melahirkan terobosan. Kalau ditanya, efektif atau tidak, mari kita lihat prosesnya. Saya mensyukuri Pak Jokowi dan ibu bisa hadir. Datang di Kiev, itu suatu langkah yang memang extraordinary, tapi juga sekaligus menunjukkan peran Indonesia, bukan hanya peran Pak Jokowi, jadi peran Indonesia di kancah dunia, sehingga bahwa topik pembicaraannya seputar himbauan untuk menghentikan perang, masuk dalam gencatan senjata, kita berdialog, saya kira masih seputar itu,”ungkap Effendi.

Menurut dia, apakah Jokowi menawarkan kepada kedua pihak sebagai mediator?

“Kalau beliau menawarkan, saya kira lompatan yang luar biasa, misalnya pertemuannya di Labuan Bajo, seperti pertemuan Donald Trump dengan Kim Jong-un di Singapura itu bisa langkah menghambat syahwat mereka untuk menuju ke peperangan, itu luar biasa. Ini juga saya belum tahu, belum ada rilis kita dengar dari pemerintah, baru kita lihat gambar-gambarnya dan kita ada beberapa chanel chanel luar yang kita bisa langsung dapat hasil wawancara dan seterusnya tetapi rilis dari pemerintah sampai sekarang belum. Harusnya per-step itu ada rilistnya dia,”kata Simbolon.

Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno ME mengatakan, tidak mungkin diserahkan sepenuhya kepada Presiden Jokowi, karena dibutuhkan juga perubahan sikap ataupun juga kebijakan-kebijakan politik luar negeri dari negara-negara barat, karena pertempuran yang terjadi di Ukraina ini tidak terjadi dalam sekejap mata.

Kunjungan yang besar itu menurut Dave, bukan hanya masuk kesebuah daerah medan tempur, akan tetapi dalam G-7 kemarin di harapkan Presiden bisa menjadi juru damai atas pertempuran yang terjadi disana.

“Kita harapkan Presiden Jokowi bisa membantu membangun komunikasi antara Volodymyr Zelensky dan Presiden Vladimir Putin dan juga negara-negara barat bisa mengurangi egonya, sehingga menurunkan tensinya dan bisa membawa kearah perdamaian,”ujar Dave.

DR. Connie Rahakundini Bakrie MSi menilai, kalau kita perhatikan, semua jalan keluar yang diberikan oleh negara barat, Amerika, Nato dan kawan-kawan terhadap konflik ini, sifatnya hanya dua, mengancam Rusia dengan sanksi atau membantu Ukraina dengan senjata dan itu membuat semuanya lebih kacau lagi.

Karena itu menurut Connie, akhirnya perangnya jadi sudah tidak jelas, perang antara siapa dan siapa. Buat Vladimir Putin ini adalah sepertinya masalah kehormatan, begitu dia diberikan sanksi beragam dia malah membuktikan dia bisa.

Bagaimanapun jangan sampai kita membiarkan pesta G-20 pada endingnya diboikot tidak ada yang hadir. Makanya kemarin ketika perdana Menteri Inggris menyatakan tidak boleh memboikot G-20, itu kita harus syukuri.
“Kita juga harus menyambut baik dari kunjungan presiden Jokowi. Kemarin di parlemen Itali, 70% anggota parlemen tidak lagi setuju negara-negara NATO membantu senjata ke Ukraina, karena itu yang membuat perang menjadi panjang,”ungkap Connie.(j04)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *