JAKARTA (Waspada) : Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadikan Progam Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN sebagai landasan program untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Progam Quick Wins ini memiliki program jangka pendek dan jangka panjang.
“Program Quick Wins ini memiliki lima program gerakan yakni, gerakan orang tua asuh (Genting), taman asuh, gerakan ayah teladan (Gate), Al-SupeeApps tentang keluarga, dan lansia berdaya, yang menjadi landasan sumber daya manusia untuk Indonesia Emas 2024,” kata Mendukbangga/BKKBN Dr. H. Wihaji, didampingi Wamen Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka dan para Dirjen Kemendukbangga/BKKBN saat refleksi akhir tahun dan coffee morning akhir tahun 2024 bersama para jurnalis di Lobby Kemendukbangga/BKKBN Jakarta, Selasa (31/12).
Menurut Wihaji, program ngobrol keluarga merupakan kunci membangun keluarga berkualitas.
“Begitu pula keluarga, intinya ngobrol. Sederhana gerakan ngobrol, semua permasalahan itu dari ngobrol. Siapkan waktu dan ajak keluarga ngobrol. Kalau tidak, anak bapak/ibu akan ngobrol sama media sosial (medsos). Ngobrol kunci membangun keluarga berkualitas,” ungkap Wihaji.
Wihaji melansir data terbaru Kemendukbangga/BKKBN mencatat 75.653.359 keluarga terdiri dari 49.434.011 pasangan usia subur, 11.539.365 keluarga dengan kepala keluarga perempuan, 3.784.725 keluarga memiliki anak 0-23 bulan, 9.141.919 keluarga memiliki anak 24-59 bulan, 36.601.143 keluarga memiliki anak remaja 10-24 tahun, dan 21.147.348 keluarga memiliki individu berusia di atas 60 tahun.
Lebih lanjut Wihaji mengatakan saat ini 34 ribu anak resiko stunting sudah memilki orang tua asuh selama dua tahun ke depan.
“Tiap kelahiran 5 balita, 1 stunting. Keadilan, satu dari generasi stunting harus kita selamatkan. Karena, Kemendukbangga/BKKBN bertajuk simbol Flower, Bee and Honey, yang menjadi Kementerian multi sektoral. Ini harus dikerjakan dengan pengelolaan baik agar tercapainya Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Senada dengan Wihaji, Wamendukbangga/BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, mengatakan bersama stakeholder fokus program Genting untuk program tanpa APBN tapi bisa mengalorasi kelompok maupun individu masyarakat.
“Generasi Emas 2045 dikerjakan sekarang, dan hasilnya 20245.
Program ini panjang harapan generasi emas ada ditangan kita,” tuturnya.
Dikatakannya, Kemendukbangga/BKKBN
mengintervensi keluarga rentan stunting untuk mempercepat penurunan stunting.
“Intervensi keluarga rentan stunting dengan memperhatikan bantuan yang sesuai kebutuhan, kolaborasi kader posyandu, psikolog anak, dokter spesialis anak, influencer parenting, LSM, Pemda, dan target 1 juta anak di tahun 2025,” kata Ratu Ayu Isyana. (j01)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.