
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyaksikan buku Katalog Deskriptif
Abklats Nisan Islam Kuno di Aceh yang mendokumentasikan 957 hasil abklats dari 380 kompleks makam di seluruh Aceh di Museum Nasional Indonesia, Kamis (17/4). Waspada/Kemenbud
JAKARTA (Waspada) : Menteri Kebudayaan Fadli Zon meluncurkan penerbitan buku Katalog Deskriptif
Abklats Nisan Islam Kuno di Aceh yang mendokumentasikan 957 hasil abklats dari 380 kompleks makam di seluruh aceh yang mencakup abklats dari berbagai wilayah seperti Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, dan Aceh Jaya.
“Abklats adalah teraan prasasti di atas kertas, umumnya menggunkan kertas singkong yang dicetak dari prasasti aslinya,” kata Fadli Zon saat meresmikan pameran bertajuk “Misykat: Cahaya Peradaban Islam Indonesia” di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (17/4).
Fadli Zon menyatakan melalui metode ini, aksara maupun ornamen yang terdapat pada prasasti asli dapat dikenali dan dibaca pada abklats seperti prasasti aslınya. Istilah abklats berasal dari bahasa Jerman ‘abklatsch’ yang berarti salinan.
“Ini merupakan langkah penting dalam pelestarian dan pembacaan ulang jejak epigrafi Islam di wilayah barat Nusantara,” ujar Menbud.
Sementara, dalam pameran “Misykat: Cahaya Peradaban Islam Indonesia”, yang dihadiri para Duta Besar dan Wakil Duta Besar negara sahabat; serta perwakilan Kementerian/Lembaga,
Menbud Fadli Zon berharap pameran ini dapat menjadi langkah besar dalam menegaskan peran Indonesia di panggung dunia sebagai salah satu episentrum peradaban dan akulturasi Islam serta menunjukan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis dalam percakapan global mengenai Islam dan peradaban.
“Kepada para peneliti, kurator, dan seluruh pihak yang telah berkontribusi, saya ucapkan terima kasih,” kata Fadli Zon. (j01)