Martuama Saragi Ajak Tokoh Kristiani Menyuarakan Kebenaran

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada) Dr. Ir. Martuama Saragi, M.M. salah seorang tokoh Batak yang religius dan nasionalis
mengajak para tokoh kristiani tahun 2020 dan 2021 versi majalah Narwastu untuk berani menyuarakan kebenaran. 

” Para tokoh kritiani di seluruh bidang, baik berlantarbelakang birokrat, politisi,ekonom, maupun budaya untuk boleh mennyuarakan suara kebenaran dari Allah agar bisa lebih menjadi garam dan terang ditengah – tengah bangsa dan negara Indonesia,” ujar Martuama Saragi, dalam pesan suaranya yang diterima Waspada, Minggu (16/1/2022), di Jakarta,

Ajakkan ini diserukan Ketua Umum PESTI (Persatuan Soft Tennis Indonesia), setelah dirinya menerima penghargaan dari Majalah Narwastu pekan lalu.

Putra kelahiran Sidikalang, Dairi ini, pun menilai penghargaan itu sebagai atensi yang bagus bagi tokoh-tokoh untuk meningkatkan pelayanan dengan mengambil bagian dalam seluruh pembangunan atau perbedayaan masyarakat.

Khusus tentunya dalam pelayanan tatanan sosial kristiani,agar lebih berkontribusi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum. 

Adanya penghargaan, tambah Pembina GEMPAR (Generasi Muda PARNA) Se-Indonesia ini, akan memberikan suatu semangat bagi tokoh untuk lebih peduli kepada pelayanan- pelayaan untuk masyarakat, sesuai dengan bidang profesi masing – masing,  baik bidang sosial, politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan budaya sehingga menjadi saksi ditengah-tengah masyarakat.

Martuama Saragi, kedepan mengharapkan media- media lainnya  juga boleh melakukan hal yang sama (memberi penghargaan) agar para tokoh maupun cendikiawan kristen  dapat berkontribusi pada pembangunan nasional dan pembangunan masyarakat, terlebih pada warga yang belum bisa mendapatkan kesempatan dalam pengembangan- pengembangan mereka, khususnya mereka yang berada di daerah terpencil. 

” Daerah terpencil atau kantong kantong tertentu yang harus mendapat perhatian. Untuk itu para tokoh dan cendikiawan kristiani tahun 2020 dan 2021 versi majalah Narwastu boleh  memikirkan bersama – sama dalam rangka pengembangan masyarakat. Sebagaimana perintah Tuhan kepada kita hamba-hambanya, untuk memperhatikan kalangan masyarakat lemah dan miskin,” tandasnya. (J05)

  • Bagikan