Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Malaysia Protes Kabut Asap, Komisi IV Kecewa Lambannya Atasi Karhutla

Malaysia Protes Kabut Asap, Komisi IV Kecewa Lambannya Atasi Karhutla
Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan. (ist)

JAKARTA (Waspada): Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menyoroti kondisi darurat kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah, terutama di Sumatera dan Kalimantan. Apalagi, Karhutla di Indonesia yang kian parah telah membuat Malaysia mengirimkan surat protes karena negeri jiran tersebut ikut terdampak kabut asap.

Ia pun mengungkapkan kekecewaannya atas gerak lamban Pemerintah dalam mengatasi Karhutla, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Padahal, tegasnya, DPR RI melalui Komisi IV telah mewanti-wanti sejak jauh hari.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Malaysia Protes Kabut Asap, Komisi IV Kecewa Lambannya Atasi Karhutla

IKLAN

“Kami di Komisi IV DPR RI sudah mewanti-wanti KLHK jauh-jauh hari, begitu ada prediksi dari BMKG bahwa akan terjadi kemarau panjang dan kering (El Nino). Sudah kami ingatkan KLHK untuk melakukan antisipasi sejak dini serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” kata Daniel Johan dalam rilisnya yang diterima, di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Karhutla di beberapa wilayah di Pulau Kalimantan mengalami peningkatan kabut asap dalam beberapa minggu terakhir, di antaranya Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Bahkan Pemerintah Kota Banjarmasin menetapkan status siaga darurat kabut asap akibat Karhutla hingga 30 Oktober 2023.

Kabut asap Karhutla menghantui juga daerah Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Kabut asap dampak Karhutla pun mulai masuk ke rumah-rumah warga. Bahkan Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur kembali melakukan kebijakan terkait adaptasi kegiatan belajar dan mengajar.

Untuk kawasan yang terdampak cukup parah, pembelajaran diperkenankan dilakukan dengan sistem daring.

Hal serupa juga terjadi di Provinsi Jambi dan Palembang, Sumatera Selatan.

Kondisi udara di wilayah ini tidak sehat akibat kabut asap Karhutla. Imbasnya, kegiatan belajar mengajar tingkat SMA/SMK sederajat tidak digelar tatap muka alias online. Kabut asap yang tebal pun sampai mengganggu jarak pandang, termasuk bagi penerbangan seperti yang terjadi di Bandara Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Pemprov Kalteng sudah menetapkan status tanggap darurat Karhutla.

Daniel mengingatkan, peristiwa Karhutla tidak mudah dikendalikan jika sudah terjadi. Terlebih melihat topografi hutan di Indonesia yang memiliki medan sangat sulit.

“Seharusnya Pemerintah bisa belajar dari kejadian-kejadian sebelumnya sehingga bisa lebih baik dalam menghadapi situasi El Nino,” tukasnya.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE