Laporan Haji: Muhammad Ishak
MADINAH (Waspada): Melayani jemaah lanjut usia (Lansia) selama di tanah suci, tetap menjadi prioritas petugas, baik petugas Kloter maupun petugas non-kloter. Bahkan dirinya berharap ketersediaan kursi roda menyeimbangi dengan jumlah jemaah lansia dalam setiap kelompok terbang (Kloter).
“Jemaah lansia harus diutamakan, baik selama melaksanakan arbain di Madinah, maupun di Makkah, lebih-lebih ketika armuzna nanti,” kata Koordinator Pengendali Teknis Pelayanan Haji Lansia PPIH Arab Saudi, Hasan Basri Sagala, ketika meninjau jemaah haji lansia Kloter 10 Embarkasi Medan (KNO-010) di Hotel Abraj Tabah Madinah, Arab Saudi, Sabtu (10/6) malam.
Dalam sepekan terakhir, Hasan Basri Sagala meninjau sejumlah hotel yang mayoritas dihuni jemaah lansia di Madinah. Pengecekan juga dilakukan terhadap berbagai layanan, terutama layanan konsumsi, akomodasi, bimbingan ibadah, kesehatan dan transportasi.
“Seluruh layanan lansia harus berjalan maksimal, sehingga petugas haji terutama layanan lansia harus maksimal melayani jemaah lansia. Teorinya sudah saat bimtek di tanah air, jadi praktiknya di tanah suci harus maksimal dalam membantu petugas kloter melayani jemaah lansia,” jelas Hasan Basri Sagala.
Disinggung catatan khusus selama meninjau sejumlah layanan, dia mengaku hingga saat ini sudah berjalan dengan baik di seluruh sektor di Madinah. Tidak hanya petugas pelayanan lansia, tetapi seluruh petugas berkolaborasi dalam membantu jemaah, baik jemaah yang kesasar antar sektor maupun jemaah yang kelelahan akibat memaksa dalam beribadah.
“Bahkan petugas Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi, saya menyaksikan sendiri pelayanan yang begitu baik diberikan untuk jemaah lansia, termasuk memberikan sandal saat jemaah kehilangan sandal dan mengantarkan ke hotel disaat kebingungan dengan lokasi hotel,” jelas Hasan Basri Sagala.
Dari berbagai layanan yang dikunjungi, Hasan Basri Sagala juga mengaku, layanan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, juga berjalan dengan baik, mulai dari dokter, perawat, peralatan yang disiapkan untuk kesehatan jemaah haji.
Bahkan, dirinya sempat mewawancarai sejumlah jemaah yang dirawat disana. “Ada jemaah yang sudah bisa pulang ke pemondokan, tapi tidak mau pulang dulu dan ingin menambah waktu di KKHI Madinah, sehingga badannya benar-benar fit, apalagi menu makanan yang disajikan di KKHI sangat cocok dengan kesehatan jemaah yang sakit,” katanya.
Diharapkan, seluruh petugas terus memberikan layanan yang baik terhadap seluruh jemaah, apalagi jemaah gelombang pertama masih terus mengejar arbain di Masjid Nabawi. “Tapi kita harap jemaah lansia untuk beribadah di hotel saja, karena saat puncak haji membutuhkan energi yang lebih besar di armuzna nanti di Makkah,” pungkas Hasan Basri Sagala. (b11)