JAKARTA (Waspada): Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) periode Januari-Juni 2024 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun lalu, atau tertinggi sejak 2020, mencapai 7,75 juta orang.
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan, secara kumulatif total kunjungan wisman mencapai 7,75 juta orang atau meningkat 20,7% dibanding periode yang sama di 2023 yang tercatat sebanyak 6,42 juta kunjungan.
“Total kunjungan wisman secara kumulatif merupakan yang tertinggi sejak 2020,” ungkap Pudji dalam Rilis BPS, Senin (2/9/2024).
Pudji menyampaikan, total kunjungan wisman pada periode Januari-Juli 2020 tercatat sebanyak 3,28 juta kunjungan dan di 2021 mengalami penurunan, menjadi 858.564 kunjungan.
Kemudian pada 2022, jumlah kunjungan wisman mengalami peningkatan pada periode Januari-Juli 2024 menjadi 2,12 juta kunjungan dan terus bergerak naik di 2023 yang mencapai 6,42 juta kunjungan.
Sementara pada Juli 2024 kunjungan wisman melalui pintu masuk utama 1.15 juta kunjungan, dengan melalui pintu masuk perbatasan 157.819 kunjungan.
“Dengan demikian secara total jumlah kunjungan wisman 1,3 juta atau naik 9,42% secara mtm dan 16,91% secara yoy,” terangnya.
Menurut kebangsaannya, kunjungan wisman terbanyak pada Juli 2024 berasal dari Malaysia, Australia, dan China. Secara terperinci, jumlah wisman asal Malaysia tercatat sebanyak 177,700 kunjungan, diikuti Australia 166.900 kunjungan, dan China 126.100 kunjungan.
Lalu, wisman asal Singapura dengan jumlah kunjungan sebanyak 102.300 kunjungan, diikuti Timor Leste 67.000 kunjungan, India 59.000 kunjungan, Prancis 47.000 kunjungan, dan Korea Selatan 46.000 kunjungan.
Malaysia kendati menempati urutan pertama, kunjungan wisman pada bulan ini justru mengalami penurunan yakni 3,26% dibanding Juni 2024, sedangkan Australia dan China masing-masing meningkat sebesar 15,94% dan 28,38%.
Menurut pintu masuknya, BPS mencatat bahwa wisman asal Malaysia dan China paling banyak masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, sementara wisman asal Australia paling banyak masuk melalui Bandara I Gusti Ngura Rai.
“Dalam hal rata-rata lama tinggal pada Juli 2024, wisman termasuk pelintas batas menghabiskan sekitar 8 sampsi 10 malam di Indonesia,” jelas Pudji. (J03)