
Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada forum diskusi bertajuk “Cultural Diplomacy for Peace Building: On Soft Launching of Jakarta School of Peace – World Peace Messenger Foundation and 41st ISAFIS Anniversary, dan merayakan ulang tahun ke-41, ISAFIS, di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (19/2). Waspada/Kemenbud
JAKARTA (Waspada) : Selama lebih dari empat dekade, Indonesian Student Association for International Studies (ISAFIS) telah membangun pemahaman dan kolaborasi di kalangan pemuda, mendorong diplomasi budaya sebagai pondasi untuk harmoni global.
“Dalam dunia internasional, soft power atau budaya dapat menyatukan. Kekayaan budaya kita hingga kini belum digunakan sebagai soft power. Jadi kita ini salah satu peradaban yang tertua di dunia. Berbicara tentang budaya dan peradaban, kita bicara tentang Nusantara dari 1,8 juta tahun yang lalu yang telah meninggalkan banyak peradaban seperti peralatan hingga lukisan-lukisan purba,” jelas Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam pidato kebudayaan berjudul “Cultural Diplomacy for Peace Building” pada forum diskusi bertajuk “Cultural Diplomacy for Peace Building: On Soft Launching of Jakarta School of Peace – World Peace Messenger Foundation and 41st ISAFIS Anniversary, dan merayakan ulang tahun ke-41, ISAFIS, yang dihadiri Presiden WPM Foundation, Drs. U. Saefudin Noer, MSi, di Auditorium Perpustakaan Nasional, Gambir, Jakarta, Rabu (19/2).
Menurut Menbud, melihat Indonesia dari keragaman budaya, seharusnya ini yang menjadi identitas nasional. Lahirnya Kementerian Kebudayaan menurutnya salah satunya adalah ingin mengajak kita untuk menemukan kembali budaya kita.
Dikatakannya, Indonesia bisa bergerak dari situ (budaya), bisa mendapat pondasi kuat. Yakni sebagai salah satu
negara yang peradabannya tertua di dunia, bukan sebagai negara yang baru merdeka.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan para alumni yang tergabung dalam peace building melalui forum ini, dan cultural diplomacy merupakan jalan yang tepat karena di satu sisi manusia itu tidak dapat dipisahkan dari konflik,” terang Menbud.
Menurut Menbud, ia melihat bagaimana kekuatan budaya Indonesia harus dimaksimalkan sebagai soft diplomacy. Selanjutnya Menteri Fadli mengatakan jika budaya Indonesia wajib kita sampaikan kepada dunia.
“Jangan sampai kita tidak terasuk oleh budaya kita tersendiri. Pekerjaan kita sekarang ini adalah bagaimana agar kebudayaan merasuk ke masyarakat.
Saya yakin kontribusi budaya Indonesia bagi dunia bisa menjadi bagian penting dalam membangun perdamaian di dunia,” ujar Menbud.
Acara pemotongan tumpeng sebagai simbolis dari perayaan ke 41 tahun ISAFIS, yang diberikan oleh Presiden WPM Foundation kepada Menbud.
Dalam diskusi dihadiri sejumlah nama sebagai Panelis, antara lain, Caka Alverdi Awal, MA – Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, Kementerian Luar Negeri; Mardisontori, LLM – Direktur Kerjasama, Kebudayaan Kementerian Kebudayaan; Farrel Maja – Wakil Presiden ISAFIS 2025, dan Dr. Ir. Lely Wahyuniar, MSc – Sekretaris WPM Foundation.
ISAFIS sendiri merupakan sebuah organisasi mahasiswa yang didirikan oleh Faizal Motik beserta sembilan koleganya pada 1984. Membawa misi “Promoting Mutual Understanding
Among Nations,” organisasi ISAFIS sebagai wadah youth diplomacy mengedepankan hubungan antar negara yang dilakukan oleh anak muda sebagai agen perubahan. ISAFIS sebagai organisasi mahasiswa di bidang kajian isu internasional merupakan organisasi
mahasiswa pertama di Indonesia yang mendapatkan gelar kehormatan Peace Messenger Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).(j01)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.