Scroll Untuk Membaca

Nusantara

Koalisi KIB Dan PDIP Akan Terjadi Jika Usung Paket Ganjar-Airlangga

Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan tidak menutup kemungkinan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

Hingga saat ini, KIB masih beranggotakan Partai Golkar, PPP, dan PAN.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Koalisi KIB Dan PDIP Akan Terjadi Jika Usung Paket Ganjar-Airlangga

IKLAN

“Semua kemungkinan selalu ada,” kata Airlangga.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin berpendapat, koalisi antara KIB dan PDIP mungkin saja terjadi kalau keduanya mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres). Dengan begitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bisa menjadi calon wakil presiden (cawapres).

“Kalau yang dicapreskan Ganjar, KIB itu bisa bertemu dengan PDIP ,” tegas Ujang, dalam relis yang diterima di Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Berbeda ceritanya jika PDIP memilih Puan Maharani sebagai capres, maka koalisi tidak akan terbentuk, KIB malah bisa jadi mengusung Ganjar sebagai capres.

Dengan sikap tersebut, ada perbedaan antara PDIP dan Golkar sebagai inisiator parpol yang menolak sistem pemilu (pemilihan umum) proporsional tertutup. Dan, itu kata Ujang, sebagai hal yang wajar.

Namun selalu ada kesempatan berkoalisi, jika hendak mengusung capres yang sama dan juga jelas deal politiknya.

Menurutnya selain itu, saat ini ada nama yang muncul yaitu Erick Thohir.

“Memang jika dari internal KIB ada Airlangga, “ tandas Ujang.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan ada dua faktor yang mungkin membuat koalisi tersebut bisa terwujud.

“Pertama, Golkar tidak memiliki tokoh potensial yang bisa diusung sebagai capres ,” jelas Dedi.

Menurut Dedi, nama Airlangga Hartarto yang menjadi capres dari Golkar ternyata lebih berpeluang mengisi peluang cawapres. Sehingga, Golkar patut mencari sosok lain dari eksternal. Dedi juga menilai partai anggota KIB yang lain yakni PPP dan PAN juga tidak mempunyai sosok yang kuat sebagai capres.

“Airlangga Hartarto dalam beberapa survei, termasuk juga kepopulerannya di masyarakat hanya punya potensi maksimal di cawapres. Artinya potensi Golkar untuk mencari kandidat presiden itu tentu dari partai yang lain. Tidak mungkin juga disuplai oleh PAN atau bahkan PPP,” ungkapnya.

Kesamaan Visi

Faktor kedua lanjut Dedi, adalah kesamaan visi-misi politik antara PDIP dan Golkar, meskipun dalam beberapa hal berbeda. Kedua partai itu cukup lama berada dalam satu gerbong koalisi sekaligus keduanya juga tidak mempunyai rekam konflik.

“Maka kemudian menjadi mungkin PDIP untuk berkoalisi dengan Golkar, dengan asumsi bahwa PDIP tetap memimpin koalisi,” tambahnya.

Terkait dengan kandidasi, Dedi menilai bisa saja kedua partai itu akan memasangkan capres dari PDIP dan cawapres dari Golkar.

“Jika koalisi PDIP Golkar terjadi saya kira tokoh-tokoh yang mungkin muncul adalah Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto atau Puan Maharani-Airlangga Hartarto,” ujarnya.

Meski demikian, ada pula potensi koalisi lain ketika mencermati posisi anggota KIB. PPP dinilai juga mempunyai peluang untuk menjalin koalisi dengan partai berlambang banteng itu.

“Anggota KIB yang punya potensi bergabung dengan PDIP bisa saja adalah PPP. Kenapa? Karena PPP dalam sejarahnya banyak dibantu atau mungkin hubungan PPP dengan PDIP sejauh ini selalu dekat. Artinya bukan tidak mungkin pada 2024 nanti PDIP dengan PPP juga akan bersatu,” pungkasnya. (J05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE