SIGLI (Waspada): Safrina, ibunda Dzawata Maghfura Zukhri, salah satu anggota Paskibraka Nasional menyatakan senang dan bangga anaknya terpilih jadi anggota Paskibraka, namun kecewa setelah hijab anaknya disuruh buka.
Berbicara singkat dan terkesan tertutup saat dihubungi Waspada via seluler Rabu (14/8) malam, Safrina mengaku sangat kecewa atas keputusan anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) buka jilbab atau hijab karena sejak kecil putrinya itu sudah dididik Syariat Islam.
Sayang saat Waspada coba wawancara kembali via WhatsApp, Kepala SD Tungoe, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie ini menolak konfirmasi karena kurang sehat.
Sebelumnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah Cholil Nafis menyarankan petugas Paskibraka perempuan agar pulang saja jika dipaksa membuka jilbab ketika bertugas.
“Atau pulang saja adik-adik yang berjilbab jika dipaksa harus membuka jilbabnya,” ujar Cholil dikutip di laman resmi MUI.
Sebelumnya ramai kabar dugaan pasukan Paskibraka 2024 perempuan yang beragama Islam mencopot jilbab.
Hal ini diketahui dari sejumlah foto yang beredar di media sosial, tak ada Paskibraka perempuan 2024 yang berhijab. Padahal di foto-foto lainnya terdapat anggota Paskibraka perempuan yang mengenakan jilbab dalam kesehariannya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyatakan bakal meminta klarifikasi dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terkait dugaan pelarangan penggunaan jilbab bagi petugas Paskibraka perempuan beragama Islam yang bertugas tahun ini.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) membantah telah memaksa anggota Paskibraka putri 2024 yang berhijab untuk melepas jilbab.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengklaim penampilan anggota Paskibraka yang tidak mengenakan jilbab saat pengukuhan dan bertugas adalah kesukarelaan masing-masing mengikuti peraturan yang ada.(b06/cnni)