JAKARTA (Waspada): Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meyakini, optimisme dan semangat pembaruan akan mewarnai tahun baru yang akan dijalankan. Dengan semangat itu, dapat dicapai target-target yang telah ditetapkan.
Pesan ini disampaikan dalam acara “Refleksi dan Proyeksi Kemenag” yang berlangsung di TMII, Jakarta, Jumat (27/12/2024).
Hadir dalam acara itu, Sekretaris Jenderal Kemenag Ali Ramdhani, Kepala Balitbang dan Diklat Amien Suyitno, pejabat eselon I dan II, staf khusus, staf ahli, dan tenaga ahli Menteri Agama. Selain itu, hadir pula tamu undangan dari KemenkoPMK, Kemendagri, Kedutaan Besar Uni Emirat Arab, dan PTN/PTKN.
Di sisi lain, penting bagi segenap masyarakat Indonesia untuk menjaga harmoni di tengah keberagaman. Bahkan jika digambarkan, Indonesia adalah lukisan Tuhan yang indah.
“Kerukunan adalah aset berharga yang harus dijaga, lebih bernilai daripada sumber daya alam lainnya,” tegasnya.
Hal lain yang juga urgen adalah menjaga moralitas dan spiritualitas sebagai landasan kehidupan berbangsa. Pembangunan tanpa dasar nilai-nilai moral dan spiritual tidak akan memiliki keberlanjutan.
Menag mencontohkan bangunan-bangunan monumental dunia, seperti Piramida di Mesir, Ka’bah di Makkah, dan Borobudur di Indonesia, berdiri kokoh karena dibangun dengan fondasi spiritualitas.
“Mari kita jadikan nilai-nilai ilahi sebagai dasar setiap tindakan kita,”ujarnya.
Dalam acara tersebut dikukuhkan juga relawan moderasi beragama. Para relawan ini akan memperkuat kerukunan umat beragama. Selain itu ada juga pemberian penghargaan melalui Moderasi Beragama Award kepada berbagai instansi dan lembaga yang telah berperan aktif dan dinilai unggul dalam mendukung moderasi beragama.
Instansi yang mendapatkan penghargaan pada malam tersebut antara lain, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Lembaga ini dinilai telah memberikan dukungan penuh untuk penguatan moderasi beragama di seluruh kementerian dan lembaga. Kemenko PMK juga sudah memberikan dukungan untuk menyusun peta jalan pusat kerukunan umat beragama.
Selanjutnya adalah Universitas Hindu Negeri yang telah memiliki inovasi yang memperkuat moderasi beragama dipelopori oleh I Gusti Bagus Sugriwa.
Kedutaan Besar Uni Emirat Arab, meraih penghargaan atas dukungannya terhadap deklarasi Abu Dhabi tahun 2019, yang membentuk kedamaian dunia berdasarkan moderasi beragama.
Sementara itu, Institut Teknologi Bandung, sebagai perguruan tinggi nasional yang menjadi perintis program penguatan moderasi beragama karena pada perguruan tinggi tersebut konsisten mengamalkan sifat humanis, inklusif, dan toleran.
Kementerian Dalam Negeri juga aktif menyosialisasikan memperkuat moderasi beragama.
Ada juga Universitas Andalas, sebagai mitra strategis yang menerapkan moderasi beragama. Lantas ada UIN Saifudin Zuhri Purwokerto, menerima mahasiswa non-muslim.
Selanjutnya Kantor Wilayah Kementerian Agama Maluku Utara yang inovatif dalam penguatan moderasi beragama.
Dari sisi pemerintah daerah, ada Pemerintah Kabupaten Pemalang mendukung penguatan moderasi beragama. Kemudian Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang aktif dalam moderasi beragama.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag Amien Suyitno menambahkan bahwa tema acara tersebut dilatarbelakangi oleh pesan Menteri Agama yang menekankan pentingnya melakukan muhasabah dan introspeksi terhadap kekurangan-kekurangan yang ada.
Menurutnya, tema Refleksi dan Proyeksi dipilih untuk menggugah introspeksi dan mempersiapkan program-program prioritas. Ia juga menjelaskan bahwa refleksi ini tidak hanya bertujuan untuk mengevaluasi kinerja masa lalu, tetapi juga untuk merancang proyeksi dan langkah strategis di tahun 2025.
“Semoga tahun 2025 menjadi momentum bagi Kemenag untuk semakin meningkatkan kinerjanya,c pungkas Amien Suyitno.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.